Rekonstruksi Istri Bunuh Suami di Pasuruan, Pelaku Menangis saat Adegan Gorok Leher

PASURUAN, iNews.id – SA, pelaku pembunuhan terhadap suami tak kuasa menahan tangis saat rekonstruksi. Tangis SA pecah saat adegan penggorokan leher. Pelaku mengaku menyesal dan selalu teringat atas perbuatan kejinya itu.

Pada adegan penggorokan ini, terungkap bahwa pelaku menggorok leger suami hingga tiga kali. Upaya itu dilakukan untuk memastikan korban benar-benar telah tewas.

Baca Juga

2 Saksi Penganiayaan Anggota DPD Arya Wedakarna Diperiksa Polda Bali

Setelah itu, pelaku membasuh bekas lumuran darah di tangan dan berpura-pura meyakinkan warga bahwa suaminya tewas bunuh diri. Namun, sandiwra SA ini terbongkar setelah polisi menemukan kejanggalan dari posisi pisau yang digunakan untuk membunuh korban.

Pada rekonstruksi itu, pelaku meletakkan pisau dapur di bagian bawah tangan korban. Menurut polisi, hal itu mustahil dilakukan bila korban bunuh diri.

Baca Juga

Begini Penampakan Pelaku Pembunuh Guru Ngaji di Bogor

“Ada kejanggalan, selain posisi pisau, saksi juga mengetahui pelaku membasuh tangan berlumuran darah di kamar mandi,” kata Kasat Reskrim Polresta Pasuruan, AKP Ahmad Ridlo, Kamis (5/11/2020).

Rekonstruksi pembunuhan ini digelar di Polresta Pasuruan. Pada rekonstruksi pembunuhan ini, SA memperagakan 18 adegan. Dimulai dari pertengkaran keluarga, menggorok leher korban hingga aksi pelaku meyakinkan kepada tetangganya bahwa suaminya tewas bunuh diri.

Baca Juga

Mabuk, Remaja di Jember Ini Aniaya Teman Bermain sampai Babak Belur

Sementara itu, pengacara pelaku, Elisa, enggan berkomentar atas rekonstruksi tersebut. Dia hanya memastikan untuk memberikan pendampingan kepada pelaku hingga ke persidangan.

“Sejauh ini pelaku kooperatif. Kami juga akan terus mendampingi,” katanya.

Diketahui, seorang istri di Pasuruan, SA, tega membunuh suaminya dengan cara keji. Pelaku membunuh korban dengan cara menggorok leher hingga nyaris putus.

Pelaku sempat mengarang cerita bahwa korban tewas bunuh diri. Namun, sandiwara tersebut terbongkar.

Hasil penyelidikan polisi, pembunuhan dilatarbelakangi sakit hati, korban sering dianiaya pelaku. Selain itu, aksi tersebut dilakakukan pelaku karena pengaruh pil koplo.

Editor: Ihya Ulumuddin