Rakerda PDIP Jatim Putuskan Puan Maharani sebagai Capres 2024

SURABAYA, iNews.id - DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur (Jatim) resmi mengusulkan Ketua DPR Puan Maharani sebagai calon presiden (Capres) 2024. Usulan tersebut berdasarkan keputusan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP Jatim di Blitar, Senin (21/6/2021) kemarin. 

Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari mengatakan, usulan Puan sebagai Capres 2024 merupakan keinginan 38 DPC PDIP se-Jatim serta seluruh organisasi sayap PDIP. "Mereka semua bulat mengusung Mbak Puan sebagai capres," kata Ketua Draksi PDIP DPRD Jatim itu, Selasa (22/6/2021). 

Baca Juga

Ribuan Siswa di Surabaya Ikuti Wisuda Online, Wali Kota Eri Berharap Lahir Pemimpin Hebat

Sri Untari menyatakan, dukungan terhadap Puan didasari atas berbagai pertimbangan, di antaranya kompetensi dan kaderisasi. Sebab, Puan merupakan kader asli PDIP dan punya kompetensi bagus, sehingga layak diusung sebagai capres. 

Politisi asal Malang ini juga menyebut usulan Puan sebagai Capres 2024 menjadi poin paling penting dalam Rakerda PDIP Jatim 2021. Dia berharap usulan tersebut diikuti oleh DPD PDIP lain dan menjadi keputusan Rakernas Agustus mendatang. 

Baca Juga

Pemkot Surabaya Siapkan 28 Faskes untuk Vaksinasi Gotong Royong

"Tiga hari lagi usulan ini kami sampaikan ke DPP PDIP. Saat ini kami masih menata semua," ujarnya saat dihubungi iNews.id. 

Baca Juga

Kasus Covid Melonjak, Sekolah Tatap Muka di Surabaya Terancam Batal Digelar

Sri Untari mengakui bahwa penunjukan capres menjadi hak prerogatif ketua umum DPP PDIP. Meski begitu DPD PDIP Jatim mengusulkan Puan Maharani sebagai jagonya. "Siapa pun nanti yang ditunjuk Ketua Umum untuk menjadi capres di Pemilu 2024, DPD sudah harus siap," katanya. 

Diketahui nama Puan Maharani belakangan sering menjadi perbincangan para politisi. Pasalnya, baliho bergambar Puan bertebaran di sejumlah daerah, termasuk Jatim. 

Meski tidak spesifik mengampanyekan diri sebagai capres, publik menilai baliho tersebut sebagai ajang pemanasan bagi Puan untuk running Pilpres 2024 mendatang. 

Editor: Ihya Ulumuddin