Pupuk Organik Peneliti Faperta Unej Dongkrak Produktivitas Cabai di Trenggalek, Hasilnya Mampu 35 Kali Panen
TRENGGALEK, iNews.id- Peneliti Fakultas Pertanian Universitas Jember, baru-baru ini melakukan penelitian pupuk yang dapat memperbaiki unsur hara pada tanah dan daya tahan tanaman cabai terhadap hama. Hasilnya komoditas cabai yang menggunakan pupuk itu sangat produktif, mampu dipanen hingga 35 kali.
Fakta tersebut diungkapkan Prof Soetriono, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember (Unej) kala menghadiri panen perdana cabai di Desa Dawuan, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Senin 7 Agustus 2023.
Menurutnya, pada kondisi optimal tanaman cabai dapat dipanen mulai dari masa petik kelima sampai ke-25 kali. "Selama masa optimal tanaman cabai dapat dipanen 35 kali, namun panen optimal pada panen yang kelima sampai 25 kali ,” tuturnya dalam rilis tertulis yang diterima iNews Jatim.
Dia menambahkan, penelitian tersebut hasil kerjasama antara Unej dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menyejahterakan masyarakat, khususnya para petani cabai yang berada di Kabupaten Trenggalek.
“Terdapat enam kabupaten yang menjadi objek penelitian kami. Di antaranya, Kabupaten Kediri pada jagung, Nganjuk pada padi, Madiun pertanian cabai, Ponorogo pada pertanian bawang prei, Trenggalek pada pertanian cabai dan Tulungagung pada pertanian Padi,” tutur Sutriono.
Dia menjelaskan, penggunaan pupuk organik mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik sebanyak 25 persen. Diharapkan dalam penggunaan pupuk organik secara bertahap dalam budidaya cabai dapat menggantikan peranan pupuk anorganik sepenuhnya. “Sehingga dapat tercipta pertanian-pertanian cabai organik," katanya.
Dirinya berharap, ke depan kerjasama tersebut dapat bisa ditingkatkan agar dapat menyejahterakan para petani yang ada di Trenggalek, serta mampu melestarikan lingkungan dan meminimalisasi kerusakan unsur hara pada tanah.
Sementara itu, Sungkono, salah satu petani cabai di Trenggalek, mengatakan, dapat dibedakan antara cabai yang menggunakan pupuk organik dengan anorganik. Cabai menggunakan pupuk organik batang pohon lebih kuat dan cabainya lebih banyak dan tidak mudah rontok. Berbeda dengan hasil menggunakan pupuk anorganik, batang tanaman tidak mampu menahan cabai sekalipun tidak begitu lebat.
"Untuk bobot dari cabainya lebih berat yang menggunakan pupuk organik, manfaat lainnya untuk tanah. Selain untuk melengkapi ketersediaan unsur hara tanah, penggunaan pupuk organik juga mampu meminimalisasi terjadinya stres pada tanaman cabai. Karena pupuk organik dapat menjaga kelembaban tanah," ujarnya.
Dirinya juga berharap, peran pemerintah harus tepat sasaran agar para petani mendapatkan manfaat dari para peneliti dari perguruan tinggi, untuk dapat mengaplikasikan keilmuannya pada petani di Indonesia.
Editor: Mahrus Sholih