get app
inews
Aa Text
Read Next : Kapolres Asmat Kunjungi Rumah Duka Korban Penembakan di Agats, Komitmen Berantas Miras

Pria di Blitar Tewas dengan Leher Tersayat, Dibunuh usai Pesta Miras  

Rabu, 22 September 2021 - 13:16:00 WIB
Pria di Blitar Tewas dengan Leher Tersayat, Dibunuh usai Pesta Miras  
Petugas bersama warga mengevakuasi korban pembunuhan, Rabu (22/9/2021). (istimewa)).

BLITAR, iNews.id - Seorang laki-laki di Bliar tewas bersimbag darah, Rabu (22/9/2021) dini hari. Korban bernama Arhab Muhlisin (31) warga Desa Soso Kecamatan Gandusari ini tewas mengenaskan dengan leher tersayat. 

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) Polres Blitar, korban tewas akibat dibunuh. Pelakunya seorang pemuda MZA (22) warga Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. 

"Korban pertama kali ditemukan warga di pinggir jalan raya. Saat itu korban masih bernapas. Kami masih dilakukan penyelidikan," ujar Kasatreskrim Polres Blitar AKP Ardyan Yudho Setyantono, Rabu (22/9/2021).

Saat ditemukan tergeletak di pinggir jalan dinihari, Muhlisin masih bernapas. Darah yang bersimbah pada tubuhnya berasal dari luka di lehernya. Namun, saat dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, korban tewas. 

Dari hasil penyelidikan, luka sayat pada leher korban diduga akibat penganiayaan. Sebelum terluka dan tewas, korban dan pelaku MZA juga diketahui sempat berpesta minuman keras. Pesta yang berlangsung di Desa Soso, Kecamatan Gandusari itu, juga diikuti dua teman lainnya. 

Awalnya tidak ada gejala bakal terjadi cekcok. Saat miras tandas ditenggak, korban bersama saksi Ferry (25) pamit keluar  membeli rokok. Keduanya berboncengan motor. Menunggu keduanya tidak kunjung datang, MZA yang masih di lokasi pesta kemudian meminta tolong saksi Anja (21), mengantarnya pulang ke Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi. 

Sekitar pukul 23.00 Wib. Saat perjalanan menuju Babadan Wlingi, di pertigaan ringin Desa Soso, Kecamatan Gandusari, pelaku MZA dan saksi Anja bertemu korban dan saksi Ferry. Korban mengajak MZA untuk melanjutkan pesta miras. 

Tapi oleh yang bersangkutan ditolak. Karena satu sama lain saling ngotot, timbul cekcok adu mulut. Berdasarkan keterangan saksi, korban sempat melontarkan kata-kata kotor hingga membuat marah MZA. "Perkataan kotor yang membuat yang bersangkutan tidak terima," katanya. 

Oleh saksi, situasi panas berhasil diredam. MZA tetap diantarkan pulang ke Babadan Wlingi. Namun, saat keluar dari gang rumah MZA, saksi Anja melihat korban dan saksi Ferry sudah nongkrong di pinggir Jalan Raya Babadan. Entah apa yang terjadi. MZA tiba-tiba ke luar rumah, mendatangi korban dan saksi Ferry. Pada pinggang MZA terselip sebilah pisau dapur. 

Menurut keterangan saksi, MZA tiba-tiba mencengkram batang leher korban. Dengan posisi membelakangi, leher korban ditempeli pisau dapur. Pisau diiriskan hingga darah mengucur. Karena kesakitan, korban mengibaskan tangan dan berhasil melepaskan diri. 

Korban lari menjauh kurang lebih 200 meter. Diduga akibat banyaknya darah yang mengucur, korban kemudian tergeletak di pinggir jalan dan akhirnya meregang nyawa. Menurut Yudho, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. Selain meminta keterangan saksi-saksi, petugas bekerja keras menemukan keberadaan pelaku. 

"Kita masih berusaha mencari keberadaan terduga pelaku," kata Yudho.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut