PPKM Dinilai Berhasil, Khofifah: Tak Ada Opsi Lockdown Akhir Pekan di Jatim
SURABAYA, iNews.id - Pemprov Jawa Timur (Jatim) menyatakan tidak akan memberlakukan lockdown pada akhir pekan ini untuk menekan penyebaran Covid-19. Sebagai gantinya, Pemprov Jatim akan memperketat dan mengoptimalkan Operasi Yustisi.
“Tadi malam sudah rapat dan koordinasi dengan 17 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM, bahwa tidak ada opsi lockdown. Yang ada pengetatan di titik-titik kerumunan seperti di pasar-pasar dan penguatan Kampung Tangguh,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Jumat (5/2/2021).
Khofifah menambahkan, PPKM di Jatim yang akan berakhir pada Senin (8/2/2021) dinilai berhasil menekan laju penambahan kasus positif Covid-19.
Hal ini ditandai dengan penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit (RS). Pada awal PPKM, BOR RS mencapai 80 persen. Per Kamis (4/2/2021) turun menjadi 54 persen. Angka itu di bawah batas standar WHO dimana BOR RS maksimal 60 persen. “Artinya (kasus Covid-19) sudah melandai,” ucap Khofifah.
Terkait zona, tiga hari menjelang berakhirnya PPKM zona merah atau risiko tinggi penularan COVID-19 di Jatim pada Jumat (5/2/2021) tinggal menyisakan dua daerah, yakni Kabupaten Madiun dan Trenggalek.
Kota Surabaya, Malang, Sumenep, Gresik, Sidoarjo dan Jombang masuk dalam zona oranye dengan risiko sedang penularan COVID-19. Lalu, Kabupaten Mojokerto, Sampang dan Pamekasan masuk zona kuning. Daerah lain yang sebelumnya merah, sudah berganti ke oranye. Seperti Ponorogo, Kediri, serta Kota Malang.
Khofifah menambahkan, setelah PPKM, pemprov akan memperkuat operasi yustisi dan pengoptimalan Kampung Tangguh. Kampung Tangguh itu merupakan pengendalian Covid-19 berbasis kampung baik di tingkat RT, RW, maupun desa.
“Hari Minggu nanti kita akan monitoring Kampung Tangguh di Madiun. Lanjut ke Trenggalek dan lanjut lagi ke Blitar,” katanya.
Terkait operasi yustisi, Ketua Umum PP Muslimat NU itu mengungkapkan bahwa, selama PPKM, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Percepatan Covid-19 melakukan sebanyak 2 juta teguran. Artinya, operasi yustisi dianggap mampu mengawal pendisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). “Saya mengajak masyarakat Jawa Timur untuk bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19,” kata Khofifah.
Editor: Kastolani Marzuki