Polda Jatim Tutup Asrama Putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Ini Pertimbangannya

SIDOARJO, iNews.id - Polda Jawa Timur (Jatim) menutup asrama putra Ponpes Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo setelah hasil asesmen menunjukkan kondisi bangunan berpotensi membahayakan. Langkah ini diambil pascatragedi ambruknya musala ponpes yang menelan 63 korban jiwa.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan, penutupan dilakukan untuk mencegah terjadinya korban baru akibat kondisi struktur bangunan yang rawan.

Baca Juga

Daftar Lengkap 63 Korban Jiwa Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

“Hasil asesmen sementara menunjukkan gedung-gedung di area ponpes masih dalam kondisi rawan dan berpotensi ambruk,” ujar Nanang dikutip dari iNews Sidoarjo, Kamis (16/10/2025).

Irjen Nanang menegaskan, status quo diberlakukan di seluruh area asrama putra agar tidak digunakan untuk sementara waktu. Baik untuk kegiatan belajar mengajar maupun aktivitas lainnya.

Baca Juga

Seluruh Korban Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi, Total 63 Santri Meninggal

“Kami tidak ingin ada korban-korban berikutnya. Jadi sementara ini status quo dan tidak boleh dipakai dulu,” katanya.

Keputusan tersebut merupakan hasil koordinasi antara Polda Jatim, tim teknis dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo setelah melakukan pemeriksaan awal terhadap kondisi fisik bangunan.

Baca Juga

Kata Purbaya soal Renovasi Ponpes Al Khoziny Diusulkan Pakai APBN: Ada yang WA Saya

Selain menutup area berisiko, tim gabungan dari Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Jatim masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti ambruknya musala di kompleks ponpes tersebut.

“Hingga saat ini sudah 17 saksi diperiksa, mulai dari pengurus ponpes hingga para pekerja yang terlibat dalam pembangunan,” ujar Kapolda Jatim.

Baca Juga

Purbaya soal Renovasi Ponpes Al Khoziny Diusulkan Pakai APBN: Ada yang WA Saya Jangan

Polisi mendalami aspek konstruksi, material bangunan hingga prosedur perizinan dalam proyek pembangunan musala dan asrama di lingkungan pesantren tersebut. Selain fokus pada penyelidikan hukum, Polda Jatim juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk menjamin kelanjutan kegiatan belajar para santri yang terdampak penutupan asrama.

Baca Juga

67 Korban Tragedi Robohnya Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi, Operasi DVI Resmi Ditutup

“Kami bersama Pemda setempat berupaya menyiapkan tempat sementara agar adik-adik santri bisa melanjutkan aktivitas belajar sesuai kurikulum pesantren,” ujar Nanang.

Editor: Donald Karouw