Pilu, Gadis Berkebutuhan Khusus di Banyuwangi Diperkosa 3 Tetangganya hingga Hamil

BANYUWANGI, iNews.id - Pilu, seorang gadis berkebutuhan khusus di Banyuwangi diperkosa tiga orang tetangganya hingga hamil. Kasus pemerkosaan ini terbongkar setelah perut korban berinisial NPA (17) warga Kecamatan Muncar itu membesar. 

Informasi yang dihimpun, korban yang masih duduk kelas 3 SMP mendapat pelecehan seksual dari ketiga pelaku berkali-kali. Ketiga pelaku itu masing-masing KT (67), WG (56), SY (65), semuanya tetangga korban. 

Baca Juga

Penjaga Toko Parfum di Mojokerto Ditemukan Tewas dengan Mulut Berbusa

Kanitreskrim Polsek Muncar Iptu Sadimun menyatakan, aksi bejat pelaku terungkap saat perut NPA yang mengalami keterbelakangan mental itu kian membesar. Saat ditanya tetangga yang heran pun dia tak mengaku, hingga akhirnya dilakukan pengetesan kehamilan dan terungkap bahwa korban tengah hamil.

Di rumah dia tinggal bersama ibu dan kakaknya. Keluarga ini tergolong ekonomi rendah, sehingga keluarga ini pun cuek dan tidak detail dalam memperhatikan tumbuh kembang anak-anaknya. 

Baca Juga

Korban Tewas Pesta Miras di Jember Jadi 3 Orang, Polisi Gelar Penyelidikan

"Korban ini mengalami keterbelakangan mental," kata Iptu Sadimun, Kamis (9/3/2023).

Menurutnya, proses interogasi cukup memakan waktu. Setelah cukup lama ditanyai, akhirnya barulah gadis ini mengaku bahwa dia disetubuhi oleh tiga laki-laki lansia, yakni KT (67), WG (56), SY (65), yang tak lain adalah tetangganya sendiri.

Baca Juga

Anak Sapi Berkepala 2 Gegerkan Warga Malang, Ini Penampakannya

"Para pelaku ini tahu kalau korban mengalami gangguan mental. Mereka memanfaatkan kekurangan korban dan memperkosanya," tuturnya.

Kini dari tiga tersangka yang melakukan perbuatan bejat itu, hanya baru satu tersangka yakni KT yang diamankan. Sementara WG (56) dan SY (65) masih buron.

Dari hasil interegosi, KT mengaku telah menyetubuhi korban sebanyak 10 kali. Terhitung sejak Mei 2022 hingga Januari 2023. TKP nya ada di rumah KT dan di area gubuk persawahan.

"Seusai menyetubuhi korban diberi uang Rp50.000," katanya.

Setiap pelaku ini melakukan aksinya secara sendiri-sendiri. Artinya tidak dilakukan secara bergerombol. 'Dua pelaku lain masih dalam pengejaran," ujarnya

Kini korban yang hamil disebut Sadimun tengah dalam pemantauan dinas terkait. Apalagi orang tua korban juga dalam keadaan tak mampu. Dia memastikan dari hasil observasi dinas terkait kondisi NPA baik dan kandungannya memasuki usia lima bulan.

"Kami sudah koordinasi dengan dinas terkait. Agar nantinya kondisi korban dan kandungannya terus dipantau," katanya.

Editor: Ihya Ulumuddin