get app
inews
Aa Text
Read Next : Muda-mudi di Jayapura Dikeroyok di Depan Pomdam Cenderawasih, 4 Pelaku Ditangkap

Pilu! Curahan Hati Ibu Siswa SMP Tewas Dikeroyok Teman di Kota Batu, Tak Percaya Anak Sudah Tiada

Senin, 03 Juni 2024 - 14:12:00 WIB
Pilu! Curahan Hati Ibu Siswa SMP Tewas Dikeroyok Teman di Kota Batu, Tak Percaya Anak Sudah Tiada
Keluarga korban siswa SMP yang dikeroyok teman sekolah hingga tewas saat dijenguk Pj Wali Kota Batu. (Humas Pemkot Batu/ Istimewa)

KOTA BATU, iNews.id - Kematian RK (12) siswa SMP di Kota Batu akibat dikeroyok teman sekolah masih meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Sang ibu, Nurul Noviana masih tak percaya anaknya telah tiada.

Dia menceritakan, anaknya tak pernah menceritakan jika telah menjadi korban kekerasan temannya. Anaknya diancam para pelaku bila mengadu kepadaorang tuanya.

"Kalau tepatnya anak saya dipukul, saya tidak tahu karena saya kerja. Kata adiknya (saudara kembar korban) hari Rabu dipukuli, tapi anak saya tidak bilang ke saya. Saya baru tahu hari Jumat pagi, bangun tidur anak saya mengeluh kepalanya sakit,” ujar Nurul Noviana, Senin (3/6/2024).

Menurutnya pada Jumat pagi itu, anaknya memang mengeluh kesakitan dan tak kuat lagi. Dia lalu memberikan obat pusing kepada anaknya supaya sembuh. Setelah minum obat, baru anaknya mengaku dia dipukul temannya.

"Dia nangis bilang kalau kepalanya pusing dan sudah tidak kuat. Saya pikir itu sakit biasa. Habis minum obat dia ngaku kalau kepalanya habis dipukul temannya," kata Nurul.

"Anak saya tidak berani bilang dari awal karena diancam. Habis itu dia muntah terus langsung saya bawa ke rumah sakit. Sampai rumah sakit anak saya sudah kritis,” ucapnya.

Hasil pemeriksaan awal, korban RKA mengalami pendarahan otak dan harus menjalani operasi. Sayangnya sebelum tindakan operasi, RKA telah meninggal terlebih dahulu. Dia pun menyayangkan anaknya yang diajak untuk kerja kelompok membuat keripik pare malah dianiaya.

“Kalau kata anak saya dipukuli karena kerja kelompok. Ada tugas kelompok buat keripik pare itu. Sehari sebelum dipukuli itu, si pelaku suruh anak saya nge-print kayak cara membuatnya tapi dia tidak mau," ucapnya.

"Dia marah-marah. Adiknya dulu pernah laporan ke saya kalau pelaku ini pernah nendang kakaknya. Persoalannya apa gak tahu. Makanya saya larang jangan berteman dengan pelaku,” katanya lagi.

Diketahui, sebelumnya siswa SMP berinisial RKA (12) meninggal dunia di RS Hasta Brata, Jumat (31/5/2024). Korban mengeluh sakit di bagian kepala usai diduga dianiaya sejumlah temannya pada Rabu (29/5/2024).

Dalam kasus ini, polisi menangkap lima tersangka pengeroyokan yakni AS (13), warga Pesanggrahan, KA (13) warga Bumiaji, MA (13) warga Ngaglik, KB (13) warga Sisir, semuanya warga Kota Batu dan MI (15) warga Pujon, Kabupaten Malang. Mereka dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut