Pesawat Lion Air yang Stuck di Bandara Juanda Ditarik ke Apron

SIDOARJO, iNews.id – Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 264 rute Surabaya-Balikpapan yang mengalami insiden stuck atau tidak bisa bergerak akibat roda belakang pesawat amblas di aspal landasan taxiway Bandara Internasional Juanda Sidoarjo, Jatim sudah ditarik ke apron.

Sedangkan 195 penumpang pesawat dan tujuh kru pesawat sudah dievakuasi kembali ke ruang tunggu bandara. Pesawat jenis Boeing 737-900er itu kini sedang proses perbaikan.

Baca Juga

Lion Air Rute Surabaya-Balikpapan Alami Stuck Sebelum Lepas Landas

Insiden stuck itu terjadi saat pesawat hendak lepas landas. Pesawat tersebut baru bisa dievakuasi setelah berhasil ditarik dengan menggunakan kendaraan penarik pesawat yang didatangkan ke titik lokasi kejadian.

Humas PT Angkasa Pura I Surabaya, Yuristo Ardi mengatakan, amblasnya roda pesawat di aspal landasan taxiway Bandara Juanda ini merupakan kejadian kedua setelah Senin (10/12/2108) lalu terjadi kejadian serupa yang terjadi pada pesawat Lion Air tujuan Banjarmasin.

“Kami mendapatkan informasi jika pesawat Lion Air mengalami stuck di landasan. Terkait itu, sementara ini kami menutup lokasi kejadian untuk dilakukan perbaikan. Seluruh penerbangan yang akan lepas landas menuju landasan pacu dialihkan ke landasan taxiway yang lain,” katanya, Rabu (12/12/2018).

Meski hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab amblasnya roda pesawat pada aspal landasan taxiway, diduga kejadian itu akibat adanya pergerakan tanah dan faktor cuaca yang terjadi pada landasan taxiway bandara.

Pihak Angkasa Pura saat ini masih memeriksa dan memperbaiki kondisi aspal landasan pesawat yang amblas yang bisa menyebabkan roda pesawat mengalami stuck atau tidak bisa bergerak.

“Untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut, saat ini pesawat Lion Air yang mengalami insiden roda belakang amblas di aspal landasan taxiway masih berada di Apron C Bandara Juanda. Sementara 195 penumpang diterbangkan kembali sekitar 3 jam kemudian dengan menggunakan pesawat Lion Air lainnya,” tandasnya.

Editor: Kastolani Marzuki