Perindo dan 5 Parpol Nonparlemen di Surabaya Bergabung Dukung Eri-Armuji

SURABAYA, iNews.id – Enam partai nonparlemen di Kota Surabaya menyatakan dukungan kepada pasangan calon (paslon) Eri Cahyadi-Armuji. Mereka sepakat bergabung dengan PDI Perjuangan (PDIP) untuk membantu memenangkan Eri-Armuji di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya.

Keenam partai nonparlemen tersebut antara lain Partai Perindo, Partai Hanura, Perindo, PBB, Partai Berkarya, PKPI dan Partai Garuda. Keenam barisan partai ini mendeklarasikan diri sebagai Koalisi Membangun Surabaya (KMS)

Baca Juga

Daftar Pertama ke KPU, Eri-Armuji Diklaim PDIP Paling Siap Pimpin Surabaya

Ketua DPC Partai Hanura Kota Surabaya Edi Rahmat mengatakan, KMS sudah menjajaki dan berkomunikasi dua arah kepada dua paslon, yakni Eri Cahyadi-Armuji dan MA-Mujiaman. Hasilnya, pilihan jatuh kepada Eri-Armuji.

“Secara objektif kami harus memutuskan dan menilai masing-masing paslon. Hari ini kami memutuskan mendukung Eri-Armuji. Kami menilai pasangan birokrat dan politisi ini cukup andal untuk meneruskan perjuangan Bu Risma (Tri Rismaharini),” katanya, Jumat (4/9/2020).

Baca Juga

Bapaslon Independen Suhandoyo-Suudin Jadi Pendaftar Pertama di KPU Lamongan

Edi mengatakan, Eri dan Armuji merupakan komposisi ideal. Sebab, Eri berpengalaman di birokrasi. Sedangkan Armuji cukup lama duduk di parlemen. “Ini komposisi ideal. Jadi bukan hanya cinta, tetapi menjadi kasih sayang yang utuh dan bulat,” kata mantan anggota DPRD Surabaya ini.

Edi juga mengaku dukungan KMS terhadap Eri-Armuji tulus. Tidak ada mahar dan kontrak politik apa pun. “Terpenting kedua belah pihak bisa membangun Surabaya, satu visi dan misi dengan KMS yakni mengedepankan kepentingan masyarakat Surabaya,” ujarnya.

Baca Juga

Daftar Usai Salat Jumat, Eri-Armuji Diantar WS menuju KPU Surabaya

Sebelumnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga sudah lebih dulu bergabung dengan PDIP untuk mengusung Eri-Armuji di Pilwali Surabaya. Dukungan partai pemilik lima kursi di DPRD Kota Surabaya diberikan kepada Eri Cahyadi dan Armuji beberapa jam sebelum pendaftaran di KPU.

Editor: Ihya Ulumuddin