Percepat Vaksinasi PMK, Pemprov Jatim Terjunkan 2.450 Tenaga Kesehatan Hewan
SURABAYA, iNews.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menerjunkan 2.450 tenaga kesehatan (nakes) hewan untuk vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) . Upaya ini dilakukan dalam rangka percepatan vaksinasi agar kasus PMK di Jatim bisa dikendalikan.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, 2.450 nakes tersebut terdiri atas 950 dokter hewan dan 1.500 paramedik veteriner. "Kami juga bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia untuk melatih tenaga kesehatan dari unsur TNI dan Polri sebanyak 1.200 orang," katanya, Selasa (26/7/2022).
Selain itu, lanjut dia, dalam percepatan vaksinasi, Pemprov Jatim juga melibatkan dokter muda dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair), Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang dan Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya dengan total 600 mahasiswa dokter muda. Pemprov Jatim juga melibatkan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) sebanyak 350 dokter hewan.
"Dengan jumlah SDM tersebut, maka Jatim memiliki 950 tim vaksinator yang mampu melakukan vaksinasi rata-rata sebanyak 12.500-15.000 ekor per hari. Sehingga total vaksin 600.000 dosis akan terselesaikan selama 1,5 bulan. Tetapi kami sedang menghitung ulang untuk opsi percepatan," ujarnya.
Ke depan, dia berharap suplai vaksin dari pusat bisa lancar tersalurkan ke daerah, sehingga upaya vaksinasi bisa terus dilakukan dengan cepat. Khofifah yakin dengan upaya ini kasus PMK di Jatim bisa dihentikan dan seluruh hewan ternak di Jatim kembali dalam kondisi sehat.
"Trend kasus PMK di Jatim telah mulai menurun cukup signifikan. Jika sebelumnya kasus harian PMK di Jatim mencapai 6.000 kasus per hari, kini tersisa 1.000 kasus saja per hari," katanya.
Di tahap I, Jatim telah dilakukan vaksinasi PMK pada sebanyak 380.091 ekor atau setara dengan 7,3 persen dari total ternak sapi di Jatim 5,2 juta ekor. Hewan ternak yang telah divaksin yaitu sapi perah 267.250 ekor, sapi potong 109.751 ekor, ternak bibit 2.290 ekor dan hewan konservasi 800 ekor yang tersebar di Taman Safari Indonesia, Kebun Binatang Surabaya dan Secret Zoo batu.
Editor: Ihya Ulumuddin