Penjual Dawet Viral tentang Tragedi Kanjuruhan Nangis Minta Maaf ke Aremania, Ini Penampakannya

MALANG, iNews.id - Perempuan yang mengaku sebagai penjual dawet dan suaranya viral di media sosial akhirnya meminta maaf kepada Aremania. Permintaan maaf itu disampaikan karena telah mengarang cerita tentang peristiwa tragedi Kanjuruhan hingga menyudutkan Aremania.
Video permohonan maaf itu diuanggah di Twitter oleh akun @Aremaniaculture. Unggahan tersebut juga disertai caption yang mengingatkan Aremania tentang suara perempuan viral yang mengaku sebagai penjual dawet di Stadion Kanjuruhan, lalu bercerita tentang peristiwa tragedi itu.
"Masih ingat rekaman suara yang viral memberikan kesaksian terkait tragedi di kanjuruhan dan mengaku sebagai penjual dawet? Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban yaitu mas Nawi Curva Nord," tulisya.
Pada video itu, perempuan berpakaian cokelat seperti seragam PNS duduk menghadap seorang ibu muda. Beberapa saat kemudian dia berharap kepada perempuan tersebut untuk memberinya maaf.
"Saya bu Harti memohon maaf, terkait dengan voicenote kemarin. Saya tidak ada tujuan apa pun. Demi Allah, saya lillahi ta'ala, saya memohon maaf," katanya.
Tak hanya itu, perempuan tersebut juga mengaku ucapannya itu atas inisitif sendiri, bukan atas perintah atau suruhan siapa pun. "Demi Allah saya nggak ada setingan apa-apa. Saya bukan suruhan siapa-siapa," katanya.
Di akhir video itu, perempuan tersebut kembali menyampaikan permohonan maaf dan mencium tangan ibu muda yang dia sebut sebagai Mbak Eka. Setelahya, perempuan itu menangis sesenggukan hingga harus ditenangkan Mbak Eka dan seorang laki-laki didekatnya. "Saya beban mbak," katannya.
Diketahui, sehari setelah tragedi Kanjuruhan beredar rekaman suara perempuan mengaku sebagai penjual dawet di Stadion Kanjuruhan. Pada rekaman itu, dia menyebut bahwa banyak Aremania dalam kondisi mabuk dan mengamuk setelah Arema FC kalah dari Persebaya. Katanya, mereka memukuli polisi bahkan merusak apa saja yang ada didepannya.
"Nah si Pak Arif ini nolong (anak yang terjepit), tapi dipukuli kepalanya. Kenapa saya tahu? Karena saya selamatkan di toko saya, yang namanya Pak Arif ini. Polisi ini. Tak selamatkan. Malah saat itu dawetku iki, aku dodolan dawet, kate dikeprukne," katanya saat itu.
Belum diketahui identitas perempuan tersebut. Namun, di akun @Aremaniaculture, perempuan tersebut disebut berisinisial SF dan merupakan seorang ASN sekaligus simpatisan salah satu partai.
Editor: Ihya Ulumuddin