Pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Karangdurin: Mahfud Berani Katakan yang Benar Meski Pahit
SAMPANG, iNews.id - Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dinilai sosok yang pantas memimpin bangsa ini bersama Capres Ganjar Pranowo. Mahfud dan Ganjar dinilai berani mengungkap kebenaran.
Pernyataan itu disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Karangdurin KH Ahmad Fauzan Zaini dalam acara silaturahmi dan ramah tamah bersama Mahfud MD di Ponpes Miftahul Ulum Karangdurin, Kecamatan Karangpenang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur (Jatim), Kamis (11/1/2024).
“Apa mau negara kita akan hancur, apa kita rela negara kita diisi oleh orang-orang yabg suka korupsi? Maka Bapak Mahfud MD ini adalah sosok yang sesuai dan pantas,” ujar KH Ahmad.
Dia mengatakan, rekam jejak Mahfud MD sebagai seorang yang bergelut di bidang hukum dan keamanan sudah terbukti. Bersama Ganjar, dia menyebut bekal Mahfud cukup membawa Indonesia ke depan gerbang kemajuan.
“Beliau berani menyampaikan yang benar, katakan yang benar meskipun itu pahit. Itu saya yakin itu ada pada sosok Mahfud MD. Berani memberantas koruptor, berani memberantas kejahatan,” ucapnya.
Apalagi, kata dia sosok Mahfud yang punya pengalaman di eksekutif, yudikatif, maupun legislatif semakin meyakinkan kiai dan masyayikh melabuhkan dukungan ke pasangan nomor urut 3.
“Kita harus bangga dan bersyukur mempunyai sosok seperti Prof Mahfud bisa sampai di calon wakil presiden, berpengalaman di 3 elemen permerintahan, tegas, berintegritas, dan jujur bersih, sederhana, dan bersahaja,” katanya.
Melalui kepemimpinan Mahfud MD sebagai wapres RI, KH Ahmad berharap Indonesia menjadi negara yang lebih baik dan maju. KH Ahmad juga berharap semua unsur korupsi dihapuskan oleh pemimpin mendatang.
“Insyaallah Indonesia ini apabila para koruptor, kolusi, nepotisme, dan para penjahat bisa ditangkap maka saya yakin akan mencapai Indonesia emas tahun 2045,” ucapnya.
Dalam acara silaturahmi dan ramah tamah itu, hadir sejumlah kiai seperti KH Abdul Wahid Saleh, KH Mustakim Matruki, KH Hasyim Sura’i, KH Hassanudin, KH Ali Abdul Hakim, beserta para kiai dan tokoh masyarakat Madura yang lain. Hadir juga putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid.
Editor: Kurnia Illahi