Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Labuan Bajo Terkendala Cuaca Buruk
SIDOARJO, iNews.id – Operasi pencarian korban kecelakaan kapal tenggelam di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, terkendala cuaca buruk.
Meski demikian, tim SAR gabungan memastikan akan terus melakukan pencarian korban hingga tujuh hari ke depan.
Kepala Basarnas (Kabasarnas), Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi’i mengungkapkan, tim di lapangan menghadapi tantangan berat. Saat ditemui di Base Ops Lanudal Juanda, Sidoarjo, Senin (29/12/2025) sore, ia menjelaskan bahwa cuaca yang tidak menentu menjadi kendala utama dalam menemukan keberadaan kapal dan korban.
"Hingga saat ini operasi sedang berlangsung. Kendala utamanya adalah faktor cuaca yang berubah-ubah di lokasi," ujar Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi’i.
Kabasarnas menjelaskan, posisi bangkai kapal diduga telah bergeser dari titik koordinat awal saat pertama kali dilaporkan tenggelam. Hal inilah yang menyebabkan tim penyelam maupun tim penyisir permukaan belum berhasil menemukan badan kapal.
"Kondisi titik tenggelamnya kapal yang ditemukan di awal ternyata berubah (bergeser), sehingga kapal belum bisa ditemukan sampai sekarang," katanya.
Terkait spekulasi penyebab kecelakaan, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi’i menegaskan bahwa berdasarkan analisis sementara, insiden tragis tersebut murni diakibatkan oleh kondisi alam. "Kecelakaan itu terjadi murni akibat kondisi cuaca yang tidak mendukung di perairan Labuan Bajo saat kejadian," kata Kabasarnas.
Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), Tim SAR Gabungan akan memaksimalkan pencarian selama tujuh hari. Setelah periode tersebut berakhir, pihak Basarnas akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk memutuskan apakah operasi akan diperpanjang atau dihentikan berdasarkan perkembangan di lapangan.
Pihak Basarnas juga terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menyiagakan armada tambahan jika cuaca di perairan Pulau Padar mulai membaik.
Editor: Kastolani Marzuki