Pencarian Bocah 8 Tahun Terseret Arus Selokan di Malang Diperluas hingga 50 Km
MALANG, iNews.id - Pencarian bocah yang terseret arus selokan di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, diperluas hingga radius sekitar 50 kilometer (km). Tim pencari gabungan membagi personel menjadi 10 SRU (Search and Rescue Unit) yang tersebar di sejumlah titik.
"Pencarian di hari ketiga ini, kita terjunkan 10 SRU. Fokus pencarian di sampai hilir sungai," ucap Kepala pengendali lapangan Basarnas, Candra Kristyawan, Jumat (27/1/2023).
Tim di SRU 1 misalnya, akan menyisir aliran Sungai Banjararun hingga Jembatan Kalisari yang ada di kawasan Wendit Barat yang berbatasan dengan Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Kemudian SRU 2 mengawali pencarian dari DAM Wendit hingga kawasan Polehan, Kota Malang.
"SRU ketiga dari jembatan Polehan sampai dengan jembatan Gadang. SRU 4 mulai Kendalpayak sampai DAM Bloboh. Untuk SRU kelima lokasi pencarian sampai Waduk Sengguruh, Kepanjen. SRU 6 mulai dari DAM Blobo hingga DAM Pandaringan, Kepanjen," katanya.
Jika diestimasikan, total radius pencarian mencapai 50 kilometer dari titik awal sang bocah dilaporkan hilang.
"Kita bagi dan dilakukan pencarian secara estafet Dari aliran sungai Tanjung, Banjararum sampai dengan Waduk Sengguruh," katanya.
Khusus untuk SRU 7, disebut Candra, akan melakukan pencarian di saluran air gorong-gorong di sekitar lokasi kejadian. Sementara SRU 8 akan menelusuri dari Jembatan Kalisari hingga daerah Kedungkandang.
"Untuk SRU 9 mencari mulai sekitar Pasar Burung hingga Tanjung Kota Malang, dan SRU 10 melakukan pencarian dari kecamatan (lokasi kejadian) hingga BMR (Bumi Mondoroko Raya)," ujarnya.
Pencarian akan menggunakan tiga metode dari daratan dengan menyisir tepian sungai, dan dua metode dengan menggunakan perahu rafting dan perahu kayak masuk ke celah-celah dan titik-titik yang tidak bisa dijangkau dengan perahu rafting.
"Hari ketiga ini tentatif, kalau cuaca baik sampai jam 4, tapi kalau tidak mendukung jam 3 sore kami akhiri," ujarnya.
Sejauh ini penelusuran selama tiga hari belum membuahkan hasil. Tim hanya menemukan jas hujan yang dipakai Nafisatul Ula (8) sesaat sebelum dinyatakan hilang.
"Jas hujan itu ditemukan 2,5 kilometer dari lokasi kejadian, untuk barangnya yang lain-lain belum. Yang kami temukan hanya jas hujan korban, dan itu sudah kami konfirmasi ke keluarganya memang benar milik korban," tuturnya.
Rencananya, pencarian bakal terus dilakukan hingga tujuh hari pasca kejadian. Jika dalam tujuh hari nanti belum juga ditemukan maka pihaknya akan berkoordinasi dengan kantor SAR Surabaya untuk memutuskan dilanjutkan atau dihentikan.
"Standarnya tujuh hari penyisiran maksimal, jika masih nihil akan kita laporkan ke kantor SAR Surabaya, yang menentukan nanti mereka," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Nafisatul Ula (8) warga Lowoksari RT 3 RW 5 Desa Ngenep tengah melintas lokasi bersama ibunya bernama Siti Maysaroh naik sepeda motor. Saat melintasi lokasi sekitar pukul 15.30 WIB Rabu sore (25/1/2023), motor itu mogok.
Sepeda motor pun ditepikan oleh sang ibu. Dia sempat melarang anaknya turun dari sepeda motor karena debit air di selokan tepi jalan tengah naik.
Namun sang anak yang berada di belakang ibunya tak disadari jika turun dari sepeda motor dan lantas jatuh ke selokan yang airnya tengah naik. Akibatnya NU dinyatakan hilang dan proses pencarian dilakukan sejak Rabu sore hingga kini Kamis pagi.
Editor: Rizky Agustian