Pemkot Surabaya Tambah 10 Unit Bus Suroboyo, Bayar Tetap Pakai Sampah
SURABAYA, iNews.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menambah 10 unit Bus Suroboyo. Hari ini, Selasa (25/12/2018), armada bus baru tersebut sudah tiba di Terminal Osowilangun dan siap dioperasikan. Dengan tambahan armada ini, berarti jumlah Bus Suroboyo menjadi 20 unit.
Armada ini akan digunakan untuk menambah jumlah bus yang telah melayani rute Terminal Purabaya-Rajawali (utara-selatan) an ITS-Pakuwon Trade Center (timur-barat). Rencananya akan dioperasionalkan Januari 2019 nanti," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad, Selasa (25/12/2018).
Saat ini, lanjut Irvan, pihaknya masih melakukan sejumlah persiapan. Di antaranya, mengurus dokumen surat-surat kendaraan bermotor, rekrutmen driver, dan menganalisa kebutuhan masyarakat atas bus tersebut.
Irvan mengatakan, bus akan dipakai menambah jumlah armada Bus Suroboyo yang sudah ada. Karena itu, rute yang akan dilewati armada tambahan ini sama dengan rute bus sebelumnya. Artinya, tidak ada rute baru.
"Tetapi masih akan kita lihat, mana yang lebih butuh tambahan armada. Apakah rute utara-selatan atau timur-barat. Nanti tergantung demand-nya," katanya.
Dia berharap, dengan tambahan armada ini jarak tunggu penumpang atau keberangkatan per bus menjadi lebih pendek. "Sekarang kan masih sekitar satu jam. Kami berharap bisa turun menjadi 20 menit," katanya.
Bagaimana cara naik bus ini? Irvan menyampaikan, tetap sama dengan bus sebelumnya. Calon penumpang tidak perlu membayar memakai uang, melainkan dengan sampah plastik.
Sampah plastik yang sudah dibersihkan dibawa ke halte terdekat atau bank-bank sampah. Sampah itu nanti akan diganti satu tiket yang berlaku untuk satu kali jalan atau lebih, asalkan tidak melebihi batas waktu yang tertera pada tiket.
Untuk diketahui, Bus Suroboyo ini kali pertama dioperasikan 7 April 2018 lalu. Bus ini berkapasitas 67 penumpang. Masing-masing, kursi berwarna merah muda di bagian depan untuk pempang perempuan dan kursi berwarna oranye di bagian belakang untuk penumpang laki-laki.
Penumpang laki-laki dan perempuan sengaja dipisahkan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada penumpang, terutama mengantisipasi tindak kejahatan seksual.
Editor: Himas Puspito Putra