get app
inews
Aa Text
Read Next : Sumedang Geger, Adik Bunuh Kakak Ipar di Jatinangor!

Pemilik Kos Ungkap Kejanggalan Pelaku Mutilasi, Mengecat Tembok dan Buang Kasur ke Sungai

Jumat, 05 Januari 2024 - 20:47:00 WIB
Pemilik Kos Ungkap Kejanggalan Pelaku Mutilasi, Mengecat Tembok dan Buang Kasur ke Sungai
TKP potongan tubuh korban mutilasi di kubur di sekitar sungai kawasan Sawojajar, Kota Malang, Jawa Timur. (Foto: Avirista Midaada).

MALANG, iNews.id - Pria tukang pijat di Malang membunuh lalu memutilasi jasad korbannya. Pria bernama Abdul Rahman ini membuang potongan jasad korban ke aliran Sungai Bango tak jauh dari tempat kosnya di Jalan Raya Sawojajar Gang 13 A Nomor 12 RT 1 RW 3 Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Muhamad Irianto, pemilik tempat kos yang ditinggali pelaku mengungkapkan, Abdul Rahman pernah meminta izin untuk membuang kasur. Saat itu, kata dia kasur yang tersedia di tempat kos Irianto kemudian diganti oleh Abdul Rahman dengan yang baru. 

"Pernah minta izin membuang kasur, katanya sudah tipis. Akhirnya dibuang ke sungai," ujar Irianto saat ditemui di sekitar lokasi rumah kos, Jumat  (5/1/2024) sore.

Pria berusia 61 tahun itu tidak tahu alasan Abdul Rahman, pria asal Probolinggo tersebut membuang kasur. Setelah dugaan pembunuhan dan mutilasi terkuak, dia menduga kasur itu dibuang karena ada potongan jasad korban.

"(Membuang kasurnya) itu sudah lama, sudah satu bulan lebih, persisnya sudah lupa saya. Tapi melihat kayak gini, perkiraan apakah tubuh korban itu dibungkus kasur lalu dibuang ke sungai, perkiraan seperti itu," ucapnya.

Kecurigaannnya bertambah, ketika Abdul Rahman sempat meminta izin untuk mengecat tempat kosnya. Padahal, lanjut dia cat tembok awalnya berwarna putih masih tampak bagus dan bersih. Lantas Abdul meminta izin mengecat ulang, tapi dia tak tahu dicat ulang dengan warna apa karena belum sempat mengeceknya ke dalam.

"Kemudian tembok dicat ulang, kemungkinan menutupi bercak-bercak darahnya atau kasur itu sendiri ada bekas darah sehingga dihilangkan jejaknya, perkiraan saya seperti itu," ucapnya.

Khusus pengecatan tempat kos itu, dia sempat ditanyakan oleh polisi yang memintai keterangan pada Kamis kemarin. Dia lantas menyampaikan seperti yang pernah dikatakan oleh penghuni tempat kosnya tersebut.

"Ada polisi datang ke rumah saya buat tanya apakah rumah kos itu pernah dicat dan apakah penghuni kos itu pernah izin untuk mengecat, di situ saya berpikir mungkin ada kasus pembunuhan. Terungkapnya tadi malam, bahwa ternyata yang disembunyikan itu ternyata dibungkam selamanya," katanya.

Sementara itu, Wakasatreskrim Polresta Malang Kota AKP Nur Wasis menduga potongan tubuh yang sempat ditemukan pada Oktober 2023 ada kaitannya dengan peristiwa dugaan mutilasi ini. 

Saat itu potongan tubuh ditemukan di aliran Sungai Amprong, di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Aliran Sungai Bango juga bermuara di Sungai Amprong dan Sungai Brantas. 

Lokasi antara Sungai Bango dengan tempat kos terduga pelaku, juga berjarak sekitar 150 meter. "Pengungkapan hari ini berawal dari tanggal 15 Oktober tahun 2023, yang saat itu ada penemuan tubuh manusia yang terpotong kepala, tangan, serta kakinya," ucap Nur Wasis, saat ditemui di Mapolresta Malang Kota.

Nur Wasis menyatakan, bila potongan tubuh itu kini masih tersimpan di kamar jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, karena pihaknya waktu itu masih melakukan pendalaman dan penyelidikan.

"Kita kumpulkan, makanya kita mencocokkan dengan rumah sakit apakah ini yang kepala saat ini ditemukan, identik dengan yang kita temukan tanggal 15 Oktober," ungkap dia.

Sebelumnya diberitakan, dugaan kasus pembunuhan dan mutilasi kembali terjadi di Kota Malang. Lokasi pembunuhan dan mutilasi diduga pada rumah kos di Jalan Raya Sawojajar Gang 13 A Nomor 12 RT 1 RW 3, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut