Pembunuh Wanita Hangus Terbakar di Hutan Lamongan Ditangkap, Keponakan Korban?

JOMBANG, iNews.id – Polisi menangkap pelaku pembunuhan wanita paranormal yang ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi hangus terbakar di tengah hutan Kabupaten Lamongan. Korban yakni, Hajah Mutmainah (71), warga Dusun Medelek, Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Jombang. 

Diperoleh informasi, polisi menangkap pelaku setelah mendapatkan informasi. Pria yang ditangkap tersebut diduga merupakan keponakan korban. Dugaan ini diperkuat oleh kesaksian warga yang melihat pelaku terakhir kali datang dan membawa mobil milik Hajah Mutmainah sebelum korban ditemukan tewas. 

Baca Juga

Geger! Mayat Perempuan Penuh Luka Bakar di Sekujur Tubuh Ditemukan di Hutan Lamongan

Kepala Desa Tampingmojo, Nurus Sa'adah, membenarkan bahwa korban sehari-hari tinggal sendirian dan sering didatangi tamu yang meminta bantuan mengatasi berbagai persoalan, mulai dari sakit hingga masalah ekonomi.

"Korban dikenal sebagai orang yang sangat baik dan gemar membantu warga. Kami tidak menyangka beliau akhirnya tewas dengan kondisi mengenaskan," ungkap Nurus Sa'adah, Selasa (4/11/2025). 

Baca Juga

Lamongan Gempar, Mayat Pria Ditemukan dalam Parit dengan Tangan dan Kaki Terikat

Dia mengatakan, korban dikenal oleh warga sekitar sebagai sosok paranormal atau orang pintar yang gemar menolong. Sebelum ditemukan tewas, korban telah dilaporkan hilang pada Senin (3/11/2025). 

Sebelumnya, warga dihebohkan dengan penemuan potongan tubuh manusia yang hangus terbakar di area hutan perbatasan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Lamongan, tepatnya di Desa Lawak, Kecamatan Ngimbang, Lamongan, Senin (3/11/2025) malam.

Jenazah yang sudah hancur itu kemudian dibawa ke RSUD Jombang untuk menjalani autopsi oleh Tim Forensik Polda Jatim pada Selasa (4/11/2025) dini hari.

Hingga berita ini diturunkan, proses autopsi masih berlangsung. Pihak kepolisian belum bersedia memberikan keterangan resmi mengenai identitas pelaku, motif di balik pembunuhan keji ini, maupun kronologi lengkapnya, dengan alasan masih menunggu hasil otopsi dan penyelidikan.

Editor: Kastolani Marzuki