get app
inews
Aa Text
Read Next : OTK Teror Lempar Benda Mirip Bom di Pematangsiantar

Pemakaman Satpam Muslim Korban Bom Surabaya Dihadiri Jemaat Gereja

Sabtu, 19 Mei 2018 - 13:23:00 WIB
Pemakaman Satpam Muslim Korban Bom Surabaya Dihadiri Jemaat Gereja
Makam Catur Giri Sungkowo, korban teror bom Gereja Pantekosta Surabaya. (Foto: iNews/Rahmat Ilyasan)

SURABAYA, iNews.id - Jemaat Gereja Pantekosta Surabaya, Jawa Timur (Jatim), hari ini menghadiri pemakaman Catur Giri Sungkowo di Pemakaman Umum Gunung Sari. Catur yang sehari-harinya bekerja sebagai satuan pengamanan (satpam) di gereja itu, adalah salah satu korban teror bom Surabaya, pekan lalu.

Seorang jemaat gereja, Daniel menuturkan, Catur semasa hidupnya terkenal sangat baik dan perhatian terhadap pengunjung gereja. Meski beragama Islam, Catur tetap profesional menjalankan tugasnya mengamankan gereja.

“Dia selalu memberikan perlindungan yang terbaik. Selalu tanya kalaa kami keluar atau masuk Perhatian ke kami. Waktu kejadian dia berada di parkiran, kalua saya kebetulan baru selesai dari gereja jadi posisinya berada di luar,” kata Daniel, Sabtu (19/5/2018).

Daniel mengatakan, pascakejadian korban dirawat di Rumah Sakit (RS) dr Soetomo, Surabaya, dalam kondisi luka bakar 98 persen. Catur mengalami koma selama enam hari di ruang Intensive Care Unit (ICU).

Dengan meninggalnya Catur, korban teror bom Surabaya kini menjadin 14 orang. Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, sebelumnya mengatakan, 13 korban tewas dalam aksi teror tersebut. Masing-masing korban berasal dari Gereja Santa Maria Ngagel Utara tujuh orang, GKI Jalan Diponegoro tiga orang, dan Gereja Pante Kosta Jalan Arjuno tiga orang.

"Data 13 ini masih sementara. Nanti saya update lagi. Sedangkan yang luka dan menjalani perawatan masih 41 orang," kata Barung di kompleks Kamar Mayat RS Bhayangkara Polda Jatim,  Minggu (13/5/2018).

Barung mengatakan, seluruh korban dan potongan tubuh dipusatkan di Rumah Sakit Bhayangkara. Hal ini untuk pendataan postmortem dan antemortem. Postmortem adalah data-data fisik yang diperoleh melalui personal identification setelah korban meninggal.

Sedangkan antemortem adalah data-data fisik khas korban sebelum meninggal. Mulai dari pakaian atau aksesoris yang terakhir kali dikenakan, barang bawaan, tanda lahir, tato, bekas luka, cacat tubuh, foto diri, berat dan tinggi badan, serta sampel DNA.

Editor: Muhammad Saiful Hadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut