Pedagang Pasar Tradisional Blitar Raya Deklarasi Dukung Erick Tohir Presiden 2024
BLITAR, iNews.id - Ratusan pedagang tradisional se-Blitar Blitar Raya mendukung Menteri BUMN Erick Tohir untuk maju sebagai calon Presiden RI 2024, Sabtu (16/4/2022). Deklarasi dukungan itu digelar di Pasar Gambar, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar.
"Hari ini pedagang tradisional se-Blitar Raya deklarasi mendukung bapak Erick Tohir sebagai calon presiden RI 2024," ujar Imam Faturahman selaku Koordinator deklarasi Erick Tohir Calon Presiden RI 2024 kepada wartawan Sabtu (16/4/2024).
Deklarasi berlangsung di komplek pasar Gambar Wonodadi, Kabupaten Blitar. Terlihat bentangan spanduk besar bergambar foto Erick Tohir dengan tagline: Pinter, Loman, Andap Asor.
Hampir seluruh pedagang mengenakan kaos bergambar Erick Tohir. Mereka meneriakkan yel-yel: Erick Tohir Presiden Kita. Para pedagang juga bersama-sama bersolawat dengan sebagian lirik digubah menjadi "Erick Tohir Presiden Kita, Erick Tohir Harapan Bangsa".
Menurut Imam, selama ini pedagang tradisional posisinya terpinggirkan oleh munculnya pasar modern. Banyak pemodal besar yang mengabaikan ketentuan jarak antara pasar modern dengan pasar tradisional yang itu sangat merugikan.
Di sisi lain, kata Imam para pedagang melihat sosok Erick Tohir sebagai pemimpin yang merakyat. Karenanya gerakan mendukung Erick Tohir menjadi calon Presiden 2024 muncul dari aspirasi rakyat bawah (grassroot).
"Dan kita tahu Bapak Erick Tohir berhasil memimpin BUMN dengan baik," kata Imam.
"Karenanya ketika nanti Indonesia dipimpin Erick Tohir, harapannya akan muncul kebijakan yang berpihak kepada pedagang pasar tradisional," katanya.
Imam juga mengatakan, selain di Blitar Raya, Deklarasi Erick Tohir sebagai calon Presiden 2024 akan berlanjut secara marathon di daerah lain di Jawa Timur.
"Dan semuanya merupakan para pedagang pasar tradisional," pungkasnya. Sementara, usai berdeklarasi, massa langsung melakukan acara buka bersama. Deklarasi yang sempat memacetkan jalan raya itu berlangsung tertib sekaligus mengedepankan protokol kesehatan.
Editor: Ihya Ulumuddin