PDIP Jatim Ajak Warga Madura Berbondong-Bondong Pilih Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024
SURABAYA, iNews.id - DPD PDI Perjuangan mengajak warga Madura berbondong-bondong memilih pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada Pilpres 2024 mendatang. Ajakan itu disampaikan PDIP menyusul penetapan Menko Polhukam Mahfud MD sebagai pendamping Ganjar, Rabu (18/10/2023).
"Harapan kami saudara-saudara kita di Madura, monggo berbondong-bondong bersama kita. Para taretan tibik untuk memenangkan Ganjar-Mahfud," kata Sekretaris DPD PDIP Sri Untari sesuai acara nonton bareng (Nobar) pengumuman bakal calon wakil presiden (bacawapres) Mahfud MD
Sri Untari meyakini bahwa Ganjar dan Mahfud MD akan mencapai target yang pasang oleh PDI Perjuangan, yakni mendapat 60 persen suara. "Insyaallah bisa [menang 60 persen]," katanya.
Dia menilai, warga Madura mempunyai alasan kuat kenapa harus memilih Ganjar-Mahfud. Pasalnya, selain orang Madura asli, Mahfud MD mempunyai rekam jejak yang cemerlang.
"Pak Mahfud MD bukan tokoh sembarangan, tapi beliau adalah tokoh luar biasa," ujarnya.
Diketahui, Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akhirnya resmi mengumumkan Mahfud MD sebagai Cawapres dari Capres Ganjar Pranowo, di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58 Jakarta Pusat, Rabu, 18 Oktober 2023.
"Hari ini, 18 Oktober 2023, saya dengan mantap telah mengambil keputusan, kesemuanya saya tujukan bagi kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Karena itulah, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, cawapres yang dipilih adalah Prof Dr Mahfud MD," katanya.
Pimpinan partai politik pendukung juga turut hadir mendampingi Megawati saat mengumumkan Cawapres Ganjar Pranowo, diantaranya Ketua Umum PPP M Mardiono bersama jajaran, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Sementara itu, Mahfud MD menyebut bahwa kepercayaan yang diberikan kepadanya berupa amanah menjadi cawapres Ganjar Pranowo merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan. Selain itu juga merupakan tanggungjawab yang besar dalam meneruskan cita-cita Bung Karno.
Editor: Ihya Ulumuddin