Pasien Gagal Ginjal Akut di RSSA Malang Tinggal 1 Anak, Kondisinya Membaik
                
            
                MALANG, iNews.id - Satu pasien gagal ginjal akut masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSAA Malang). Pasien berinisial T asal Blitar tersebut juga kondisinya membaik setelah menjalani serangkaian pengobatan dan hemodialisis.
Wakil Direktur (Wadir) RSSA Malang dr Syaifullah Asmiragani mengungkapkan, sejak Agustus hingga Oktober lalu pihaknya menerima sembilan pasien gagal ginjal akut dari sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim). Usia mereka bervariasi, mayoritas berusia di bawah 5 tahun, satu orang berusia 7 tahun, dua orang berusia 8 tahun, dan satu orang berusia 15 tahun.
                                    "Dirawat sembilan, meninggal tiga orang, lima sembuh. Mereka dari Sidoarjo, Blitar, Pasuruan, Malang. Gejalanya gagal ginjal itu ya nggak bisa kencing, tapi dicari penyebab utamanya nggak jelas, makanya disebut antipikal," ucap Syaifullah Asmiragani, Kamis (3/11/2022).
Sementara tiga orang yang meninggal pihak RSSA Malang juga belum mengetahui penyebab pastinya. Tetapi RSSA Malang telah mengirimkan sampel urine dan obat-obatan yang pernah dikonsumsi oleh pasien ke laboratorium toksiologi Puslabfor untuk diteliti lebih lanjut.
                                    "Beberapa sampel sudah kita kirim ke puslabfor, untuk toksiologi itu pemeriksaannya hanya di Puslabfor,' kata dia kembali.
Tetapi Syaifullah menegaskan, gagal ginjal akut bukanlah penyakit menular atau endemi layaknya Covid-19. Namun lebih disebabkan pada kecurigaan mengonsumsi obat-obatan. "Saat ini masih kita curigai, masih belum bisa kita pastikan penyebabnya obat-obatan," tuturnya.
                                    RSSA Malang sendiri masih merawat satu orang pasien gagal ginjal akut asal Blitar hingga kini. Sejak awal pasien berinisial T ini telah dilakukan tindakan hemodialisa atau cuci darah. Setelah beberapa kali melakukan cuci darah, kondisi Syaifullah dilaporkan mulai membaik ditandai dengan berhentinya proses hemodialisa.
"Saat ini masih ada satu anak T, saat ini sudah lepas dari HD sudah membaik ginjalnya, ginjalnya sudah mulai pulih, tapi saat ini belum kita pulangkan masih tetap kita pantau, sudah di low care," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin