Pasar Rakyat Syariah Diluncurkan di Probolinggo, Ketua DPD Berharap Bisa Bangkitkan Ekonomi

JAKARTA, iNews.id - Ketua DPD AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menyambut positif peluncuran Pasar Rakyat Syariah di Pasar Kronong, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur. Pasar tersebut diharapkan bisa membangkitkan ekonomi daerah di tengah pandemi Covid-19.

Pasar Rakyat Syariah itu diluncurkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy sebagai terobosan untuk menggerakkan ekonomi. 

Baca Juga

La Nyalla Disematkan Pin Kasultanan Kanoman Cirebon saat Hadiri Tradisi Panjang Jimat 

"Selama pandemi ada penurunan omzet dari para pelaku usaha. Segala cara untuk membangkitkan ekonomi harus kita dorong dan support. Kita harus bangkit mengatasi persoalan yang ada serta harus tumbuh dengan inovasi-inovasi," kata La Nyalla, Senin (1/11/2021).

La Nyalla optimistis pasar yang menjadi pilot project tersebut memiliki dampak positif bagi perdagangan. Sebab, transaksinya menerapkan konsep syariah. 

Baca Juga

Rakerwil PP di Surabaya, Ketua DPD La Nyalla Ajak Semua Kader Bantu Masyarakat 

"Saya kira pola itu akan berbuah positif, mengingat transaksi yang dilakukan juga berdasar ketentuan bermuamalah yang baik, yakni mengutamakan kejujuran dari segi kualitas maupun kuantitas serta kebersihan barang," katanya.

Baca Juga

Tampil di Unes, La Nyalla: Jangan Lahirkan Nilai Kebangsaan Semu

Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, pasar syariah dapat menjadi alternatif masyarakat berbelanja serta dapat diyakini kehalalannya dalam bertransaksinya.

Tak hanya itu, dia berharap pasar berkonsep syariah juga mampu memicu pertumbuhan perekonomian melalui peningkatan produksi UMKM seperti kerajinan tangan, batik, konveksi makanan dan minuman dan produk lainnya. 

"Di pasar-pasar syariah perlu disediakan gerai bagi UMKM lokal sehingga pemasaran dan promosi tetap berjalan walaupun masih dalam masa pandemi," katanya.

La Nyalla mengingatkan, di masa sekarang sisi ekonomi dan sisi kesehatan harus mendapat perhatian seimbang. Implementasinya tetap mesti memperhatikan protokol kesehatan.

Editor: Maria Christina