Partai Demokrat Ingin Duet Khofifah-Emil Berlanjut di Pilgub 2024 Mendatang 

SURABAYA, iNews.id - Partai Demokrat Jawa Timur (Jatim) berharap duet Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak berlanjut di pemilihan gubernur (Pilgub) 2024 mendatang. Alasannya, keduanya sangat cocok dan berhasil memimpin Jatim selama tiga tahun terakhir. 

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Timur (Jatim) Muhammad Reno Zulkarnaen mengatakan, hingga saat ini masyarakat Jatim mengapresiasi kepemimpinan Khofifah-Emil. Sebab, keduanya dianggap sukses memajukan Jatim. Respons ini kata Reno perlu diapresiasi. 

Baca Juga

Momen Kocak Penjual Sapu Lidi di Depan Grahadi, Tahu Khofifah tapi Tak Tahu Gubernur Jatim 

"Maka kami akan mengusung kembali pasangan ini pada Pilgub Tahun 2024 mendatang. Banyak, masyarakat yang minta keduanya untuk melanjutkan di Pilgub nanti. Ini murni suara masyarakat," katanya, Rabu (2/3/2022). 

Reno mengatakan, selama ini keduanya saling berbagi tugas. Gubernur Khofifah misalnya, menugaskan Wagub Emil untuk penanganan kemiskinan, termasuk penanganan Covid-19. Keduanya juga kompak menggelar agenda yang bersamaan meski di daerah berbeda.

Baca Juga

Bertemu Kader PDIP Surabaya, Puan Maharani: Melepas Kangen

"Keduanya seiring sejalan. Tidak ada perbedaan dan tidak terlihat hanya salah satunya yang memiliki kinerja lebih bagus. Selama tiga tahun berjalan Partai Demokrat Jatim melihat kinerja keduanya sama sama bagus, baik soal program maupun kerja sama dalam penanganan pandemi Covid-19," katanya. 

Baca Juga

Kisah Gajah Mada Dapat Hadiah Istimewa dari Prabu Hayam Wuruk karena Bahagia

Kerja sama tersebut kata Reno harus diteruskan demi kemajuan Jatim ke depan. "Saya rasa masih banyak masyarakat yang memiliki keinginan Khofifah-Emil lanjut di masa yang akan datang. Ini adalah pasangan serasi dengan kualifikasi pengalaman yang tidak perlu diragukan," ujarnya.

Meski diakui ada yang menilai kinerjanya kurang maksimal, politisi asal Lumajang ini menganggap penilaian itu sebagai hal yang wajar, karena saat ini masih dalam pemulihan pandemi. Semua sektor apakah ekonomi atau sektor lainnya, belum pulih sepenuhnya.

Editor: Ihya Ulumuddin