get app
inews
Aa Text
Read Next : Fakta Mengejutkan, Siswa SMP Tikam Teman di Pesisir Barat akibat Tak Tahan Di-Bully

Nur Khalim, Guru Korban Persekusi Dapat Sepeda dari Anggota DPD RI

Senin, 11 Februari 2019 - 17:23:00 WIB
Nur Khalim, Guru Korban Persekusi Dapat Sepeda dari Anggota DPD RI
Anggota DPD RI Ahmad Nawardi memberikan sepeda kepada Nur Khalim, Senin (11/2/2019). (Foto: iNews.id/Ihya' Ulumuddin)

GRESIK, iNews.id - Simpati terhadap Nur Khalim, guru korban persekusi terus berdatangan. Senin (11/2/2019) sore tadi misalnya, rombongan Anggota DPD RI, datang ke rumah Nur Khalim di RT 19, Dusun Masinan, Desa Lemahputih, Kecamatan Wringin Anom, Gresik. Mereka datang untuk memberikan apresiasi atas sikap sabar Nur Khalim dalam menghadapi perilaku tak terpuji siswanya.  

"Kami tadi spontan datang ke sini. Melihat kebesaran hati Pak Khalim, kami haru dan tergerak untuk bertemu beliau. Kami salut dan memberikan apresiasi tak terhingga kepada beliau," kata Anggota DPD RI Ahmad Nawardi, Senin (11/2/2019). 

Sebagai bentuk apresiasi, Nawardi memberikan satu unit sepeda kepada Nur Khalim. "Beliau sempat menolak (pemberian sepeda), tetapi akhirnya saya paksa untuk menerimanya," kata Ketua DPP HKTI Jatim ini. 


Nawardi berharap, sosok guru seperti Nur Khalim bisa menjadi teladan bagi guru di Indonesia lainnya. Bahwa mendidik harus dengan hati. Sehingga setiap menghadapi murid selalu dengan senyum dan kasih sayang. 


"Siswa nakal itu biasa. Mereka tidak perlu diberi sanksi keras, yang justru berakibat fatal. Tetapi cukup dengan ucapan lemah lembut dan kasih sayang. Nah, Pak Nur Khalim telah memberi contoh itu," katanya.  

Tak hanya DPD RI, siang tadi, sebuah perusahaan peralatan sekolah juga mendatangi Nur Khalim untuk menyampaikan hal serupa. Mereka bangga masih ada guru dengan penuh ikhlas mendidik siswanya, sekalipun mendapat perlawanan.  

Sementara itu, Nur Khalim lagi-lagi merendah diri. Dia mengaku, apa yang dilakukannya adalah hal biasa. Sehingga tidak perlu dibesar-besarkan. Sebaliknya, dia justru khawatir, semakin besar kasus persekusi ini muncul di media, maka si anak (pelaku persekusi) justru tertekan dan terganggu belajarnya. 

"Sudah ya, mohon maaf. Kasihan murid saya. Saya tidak mengusir. Ini demi kebaikan bersama," kata Nur Khalim saat ditemui di rumahnya.

Editor: Himas Puspito Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut