get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Bumi Terkini Magnitudo 4,4 Guncang Jember

Nestapa Fali Rabbani, Balita Sebatang Kara Penderita Patah Tulang di Jember: Terabaikan meski Tinggal Dekat Pusat Kekuasaan

Selasa, 22 Agustus 2023 - 14:49:00 WIB
Nestapa Fali Rabbani, Balita Sebatang Kara Penderita Patah Tulang di Jember: Terabaikan meski Tinggal Dekat Pusat Kekuasaan
Sunik menemani Fali saat mendapat perawatan di ruang anak RSBS Jember, Selasa 22 Agustus 2023. Foto: iNews/Mahrus Sholih

JEMBER, iNews.id- Setengah bulan lamanya, Fali Rabbani tergeletak tanpa pengobatan medis. Keterbatasan ekonomi memaksa keluarga yang merawatnya membawa balita itu ke tukang urut dan sangkal putung. Ia luput dari jaminan perlindungan sosial. Padahal, tempat tinggalnya hanya berjarak sepelemparan batu dari Pendapa Wahyawibawagraha, rumah dinas Bupati Jember.

Problem yang mendera bocah tiga tahun tujuh bulan ini memang kompleks. Dia hidup sebatang kara setelah ibunya merantau ke Kalimantan. Sehari sebelum Fali mengalami kecelakaan yang mengakibatkan tulang pahanya patah, dua pekan lalu. Sejak saat itu, ia dirawat oleh Sunik, tetangga kos sang ibu di Jalan Mawar 1, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Jember. Dari Pendapa Wahyawibawagraha, lokasinya hanya terpisah jalan raya dan jalur kereta.

Sunik mengaku tergerak merawat, karena bocah itu memang tak memiliki sanak keluarga lagi. Ibunya merantau, sedangkan dua saudara sang ibu berada di luar daerah. Satu di Situbondo, satunya lagi di Madura. Sementara kakek dan neneknya yang tinggal di Jalan Kaca Piring, Kelurahan Gebang, Patrang, telah meninggal. Sedangkan ayah biologis Fali, hingga kini tak jelas keberadaannya.

Setali tiga uang, kondisi ekonomi Sunik juga tak lebih baik. Perempuan 44 tahun asal Desa Balung Lor, Kecamatan Balung ini, kemampuan finansialnya terbatas. Penghasilannya bergantung pada hasil jual mainan di Alun-Alun Jember yang ia lakoni sepanjang malam. Meski demikian, ia tetap merawat Fali sepenuh hati. Layaknya anak sendiri.

Sunik dan ibunda Fali, Nur Halimah, merupakan tetangga kos. Juga teman sesama pedagang. Sebelum berangkat ke Kalimantan, Nur Halimah berdagang kopi di alun-alun. Banyak pelanggan yang mampir ke lapaknya. Namun, karena penghasilannya tak mampu mencukupi kebutuhan, Nur Halimah memutuskan hijrah. Ia berangkat ke Borneo untuk mengadu peruntungan.

Nasib berkata lain, baru menginjakkan kaki di pulau seberang, anaknya mengalami kecelakaan. Ia pun tak bisa pulang. Nur Halimah hanya bisa pasrah kepada tetangga kosnya itu. “Sebelum mamanya Fali ke Kalimantan, anak ini memang sering tinggal sama saya. Jadi, sejak mamanya merantau dia saya rawat. Sudah seperti anak sendiri,” kata Sunik kepada iNews Jatim, Selasa (22/8/2023).

Menurutnya, bocah periang ini mengalami petaka saat bermain di alun-alun. Awalnya, Sunik tak tahu jika anak itu perlu perawatan medis. Dia hanya membawa ke tukang urut dan sangkal putung. Namun, setelah berjalan dua pekan, kondisinya belum juga membaik. Keceriaan bocah itu terenggut. Ia tak muncul lagi di alun-alun untuk bermain-main seperti malam-malam sebelumnya.

Rupanya, absennya Fali dari ruang terbuka hijau ini memancing pertanyaan orang-orang. Raisa, salah satu pelanggan kopi Nur Halimah, sempat bertanya kepada Sunik tentang keberadaan bocah itu. Seusai mendapat penjelasan, Raisa mengunjungi rumah kosnya. Dari Raisa inilah kabar Fali mulai tersebar. Ia mengajak teman-temannya menggalang bantuan untuk membawa Fali berobat ke rumah sakit.

Kabar ini kemudian mendapat respons dari relawan Yayasan Semasa Berbagi Indonesia. Bocah itu dibawa ke Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember, Senin malam kemarin, 21 Agustus 2023. Ia mendapat perawatan intensif di sana. Biayanya ditanggung oleh Yayasan Cinta Dhuafa, sebuah lembaga nirlaba milik keluarga dr Faida MMR, owner RSBS Jember.

“Sebelumnya, pihak dinas sosial juga sempat datang ke kosan. Dua kali. Namun, karena Fali tidak punya identitas apapun, jadi belum bisa ditangani. Akta kelahiran tidak ada, kartu keluarga juga tidak punya,” ungkap Sunik, saat ditemui di Ruang Perawatan Anak RSBS Jember.

Kini, Fali punya harapan lebih baik. Tim medis RSBS Jember sudah berupaya maksimal menangani bocah lelaki itu. Diperkirakan, dua hingga tiga hari kedepan, Fali sudah diperbolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan. Kondisinya harus mendapat pantauan dari dokter agar tulang pahanya bisa tersambung sampai benar-benar pulih seperti semula.

“Semalam sudah rontgen. Hasilnya, tulang paha bagian bawah patah. Semoga tim dokter bisa menangani, sehingga Fali sembuh dan pulih seperti sedia kala,” harap Sunik.

Kepala Ruangan Perawatan Anak RSBS Jember Erlinda Saimuntiana menjelaskan, saat ini kondisi Fali masih sama seperti dua pekan lalu. Kaki kanannya bengkak dan belum bisa digerakkan. Hasil diagnosa menunjukkan, ada luka patah tulang tertutup pada bagian kaki. Tepatnya di bagian paha, di atas lutut. Fali membutuhkan perawatan dan tindakan medis untuk memulihkan kondisinya.

“Untuk sementara tidak ada tindakan operasi. Hanya skin traksi. Lima hari kemudian, akan dipasang gips. Rencananya anak Fali akan menjalani rawat inap. Setelah dokter memeriksa, baru akan ada keputusan. Tapi biasanya dua atau tiga hari bisa pulang untuk rawat jalan,” terangnya.

Sebagai informasi, skin traksi adalah menarik bagian tulang yang patah dengan menempelkan plester langsung pada kulit untuk mempertahankan bentuk. Ini juga bisa disebut reposisi tulang agar kembali pada posisi semula. Baru kemudian, dipasang gips untuk mengunci agar tulang tersebut nyambung dan tidak bergeser kembali.

Editor: Mahrus Sholih

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut