get app
inews
Aa Text
Read Next : Menguak Mitos Warga Desa Penimbun Kebumen Dilarang Jualan Nasi, Bahaya Kalau Dilanggar

Mitos Ular Weling Hanya Gigit Orang Bernasib Sial, Benarkah?

Kamis, 02 Februari 2023 - 16:01:00 WIB
Mitos Ular Weling Hanya Gigit Orang Bernasib Sial, Benarkah?
Sebagian masyarakat Jawa meyakini ular weling hanya menggigit orang bernasib sial, benarkah? (Foto: Istimewa)

BLITAR, iNews.id - Ular weling atau Malayan krait merupakan jenis ular berbisa yang gigitannya mematikan. Saking ampuhnya, sampai-sampai muncul keyakinan di sebagian masyarakat Jawa hanya orang sial saja yang dipatuk ular weling.

Bisa ular weling disemprotkan melalui taring yang tertancap kuat pada rahang atasnya (maxilla). Ukuran taring yang bertipe beralur itu memang tidak terlalu besar. Namun begitu menancap pada objek yang tergigit, racun seketika tersemprot dan bekerja.

Cairan racun weling berwarna kuning muda bening dan tidak terlalu berbau. Namun sangat mematikan. Untuk membuat nyawa manusia melayang, hanya dibutuhkan 1 mg dari total 5,4 mg dosis bisa ular weling sekali gigit.

Selain memiliki bisa yang tersohor mematikan, ular weling juga mudah dikenali dari penampakan fisiknya. Terutama warnanya yang khas, yakni dorsal hitam berseling putih. 

Hitam dan putih pada permukaan tubuh agak silindris dan ramping dengan ekor meruncing itu, tidak sama lebar. Kadang-kadang ada juga yang seperti jejeran noktah besar yang tidak beraturan. 

Weling memiliki kepala tumpul agak oval dan hitam dengan sepasang mata yang kecil menjorok ke dalam, seperti pada umumnya mata ular dari genus bungarus.

Ular berbisa yang dapat mencapai panjang 1,5 meter itu suka bersarang pada lubang-lubang batu di pinggir sungai, semak sawah, saluran irigasi, tegalan, dan hutan. Saat berburu katak, kadal, dan ular dari genus Natrix sebagai santapa pada umumnya malam hari, weling biasa dijumpai di tepi sungai yang dangkal dan berbatu. Kemudian juga pada dataran tinggi hutan lembab atau di tepi kali pegunungan.  

Saat bertemu manusia di alam bebas, terutama pada siang hari, weling memilih menghindar. Ketika diusik, ia akan menyembunyikan kepala pada gelungan tubuhnya sambil mendesis putus-putus.

Dalam buku Ular-ular Berbisa di Jawa (1986) disebutkan, ular weling tergolong jarang mematuk. Kendati demikian, ular ini memiliki kepribadian yang sama dengan ular pada umumnya.

Bila terganggu, misalnya tak sengaja terinjak, atau tangan manusia masuk ke lubang, tempatnya bersarang, dia dapat menggigit.

Apalagi weling memiliki kebiasaan menjaga telurnya di dalam lubang hingga menetas. Setiap bertelur, ular weling mampu berproduksi sebanyak 6-10 butir telur.

“Biasanya terjadi sewaktu orang mencari ikan di empang atau kali yang tangan mengharuskan merogoh lubang,” demikian bunyi buku tersebut.

Persebaran ular weling berada di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Asia Kontinental. Saking mematikannya bisa ular weling, disarankan menghindar saat bertemu ular itu. Kalaupun sampai tergigit, sebaiknya segera mendapat penanganan medis.

Editor: Rizky Agustian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut