get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif Solo Surabaya, Pilihan Terbaik Hindari Macet Parah!

Micko Tewas 2 Hari Jelang HUT ke-17, Keluarga Diselimuti Duka Mendalam

Minggu, 15 April 2018 - 14:25:00 WIB
Micko Tewas 2 Hari Jelang HUT ke-17, Keluarga Diselimuti Duka Mendalam
Keluarga menunjukkan foto anak mereka Micko Pratama yang tewas dikeroyok massa. (Foto: iNews/ Yoyok Agusta)

SIDOARJO, iNews.id – Duka mendalam dialami keluarga almarhum Micko Pratama, korban pengeroyokan warga di wilayah Solo, Jawa Tengah. Pemuda tanggung yang menjadi kebanggan keluarga itu meregang nyawa dengan cara yang mengenaskan pada sabtu (14/4) dini hari atau dua hari sebelum Hari Ulang Tahunnya (HUT) ke-17, pada Senin, 16 April 2018, besok.

Micko kembali ke rumah dengan diantar mobil ambulans. Jenazahnya tertutup erat peti yang berselimutkan kain putih. Izin pamit untuk menyaksikan laga Persebaya vs PS Tira, di Stadion Sultan Agung, Bantul, menjadi akhir perbicangan terakhir antara dia dan ibunya. Meski saat itu, sang ibu sempat tidak mengizinkan Micko untuk pergi.

Pihak keluarga mengharapkan, kepolisian serius mengusut kasus pengeroyokan tersebut, agar peristiwa serupa tidak terulang dikemudian hari. Mereka berharap bisa mendapat keadial atas peristiwa yang dialami anggota keluarganya.

Orang tua Micko menerima kabar kematian anaknya pada Sabtu malam. Kerabat serta ratusan bonek pun ikut berdatangan ke rumah duka saat mendapat informasi tersebut. Mereka datang untuk berbela sungkawa dan ikut merasakan kesedihan keluarga.

Tak hanya itu, duka juga ditunjukkan Kapolrestabes Surabaya hingga Kapolda Jawa Timur. Perwira tinggi Polri itu menyampaikan ungkapan duka sekaligus menempatkan karangan buka tanda dukacita di kediaman rumah almarhum.

Cecep, paman korban mengungkapkan fakta mengejutkan terkait kematian Micko. Dia mengatakan, awalnya keberangkatan Micko ke Bantul, tidak diizinkan ibunya. Namun Micko berkeras dan tetap saja pergi. Saat itu, Mikro sempat beralasan, perjalanan ke Bantul akan menjadi bonek terakhir kalinya. Karena dirinya berencana akan serius belajar.

Namun, pihak keluarga tidak menyangka jika perkataan itu menjadi pertanda, sekaligus hal terakhir yang didengar keluarga. Meski mereka telah ikhlas melepaskan kepergian Micko untuk selamanya, namun diharapkan pihak kepolisian serius mengusut tuntas kasus kematian micko. Mereka berharap para pelaku menerima balasan sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Kami akan menuntut. Tak mungkin kami sebagai keluarga hanya diam saja. Bisa lihat ditayangan video, dia sudah jatuh tapi masih dianiaya seperti itu,” kata Cecep, Minggu (15/4/2018).

Dia melanjutkan, Micko sudah memiliki rencana untuk merayakan HUT ke-17, namun yang terjadi justru hal seperti ini. Dia harus pergi selama-lamanya, setelah tewas mengenaskan, akibat dikeroyok warga. Sebelum mengembuskan napas terakhir, dia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun tak tertolong karena luka serius yang dialaminya.

Video pengeroyokan massa warga secara brutal yang terjadi di wilayah Solo, Jawa Tengah, menjadi viral di media sosial (medsos). Pada tayangan video pendek itu, tampak aksi pengeroyokan warga tanpa ampun terhadap dua warga yang merupakan seorang bonek. Mereka terkapar di samping sebuah truk hingga seorang di antaranya meregang nyawa secara tragis atas peristiwa tersebut.

Dia bahkan mendapat pukulan dari kayu dan lemparan batu berukuran dua kepalan tangan orang dewasa dari jarak dekat. Tanpa ampun warga menganiaya remaja tanggung tersebut. Bahkan saat kondisi tubuhnya sudah tak bergerak, sekumpuluan warga secara beringas masih saja menyerang secara brutal ke bagian kepala korban.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut