Mediasi Gagal, Kasus Santri Tewas Dibakar di Pasuruan Berlanjut ke Persidangan

PASURUAN, iNews.id - Kasus hukum pembakaran santri hingga tewas di Pasuruan terus berlanjut. Pasalnya, keluarga korban INF menolak berdamai dan akan membawa kasus tersebut hingga persidangan.

"Upaya diversi gagal, mereka sepakat tidak berdamai," ucap Kasi Intel Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pasuruan Jemmy Sandra, Kamis (26/1/2023).

Venna Melinda Tolak Damai dengan Ferry Irawan, Hotman Paris: Akan Cerai

Rencananya, persidangan perdana kasus pembakaran akan dilakukan pada Jumat (27/1/2023) besok. "Sidang dilanjutkan dengan agenda pembuktian,” katanya.

Sebelumnya pelaku juga telah menjalani pemeriksaan psikologi yang melibatkan Lembaga Pelayanan Psikologi Geofira Konsultasi, Pengembangan SDM, dan Psikoterapi. Hasilnya, MHM (16) secara sadar telah menganiaya korban.

Guru Ngaji di Malang Cabuli 3 Muridnya, Polisi Dalami Kemungkinan Korban Lain

Diketahui, INF (13) santri asal Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan dibakar oleh seniornya MHM (16) asal Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (31/12/2022). Insiden pembakatan terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Berr Sangarejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

Akibatnya, korban mengalami luka bakar di punggungnya hingga harus dilarikan ke rumah sakit Husada Pandaan kemudian di rujuk ke RSUD Sidoarjo. Korban pun akhirnya meninggal dunia pada Kamis 19 Januari 2023 pekan lalu di RSUD Sidoarjo.