Maulia, Mantan Finalis Puteri Indonesia Bantah Terlibat Prostitusi
SURABAYA, iNews.id – Mantan finalis Putri Indonesia Maulia Lestari membantah terlibat dalam jaringan prostitusi online. Perempuan asal Jambi ini tidak pernah mengenal para muncikari, termasuk berhubungan dengan mereka.
Pernyataan ini disampaikan Maulia seusai menjalani pemeriksaan di Subdit V Cyber Crime Ditreskrimum Polda Jatim, Jumat (8/2/2019) petang. Maulia mengaku sengaja mendatangi penyidik untuk memberikan klarifikasi lantaran namanya dikait-kaitkan dengan bisnis pelacuran online tersebut.
“Saya tidak kenal dengan mereka (muncikari). Saya juga tidak pernah berhubungan dengan mereka. Makanya saya kaget juga kok tiba-tiba nama saya muncul. Sampai ada foto segala,” katanya, Jumat (8/2/2019).
Namun, Maulia mengaku sudah menyampaikan semua klarifikasi kepada penyidik. Dirinya juga mengaku lega karena bisa menjelaskan semua kepada penyidik tentang tudingan yang dialamatkan kepadanya.
“Itu kenapa saya datang ke sini. Saya datang bukan karena dipanggil. Saya datang sendiri karena ingin memberikan klarifikasi bahwa saya tidak terlibat kasus ini,” katanya.
Terkait foto yang ada pada muncikari, Maulia mengklaim bahwa foto tersebut diambil dari internet, bukan atas kirimannya. “Lagipula itu foto-foto lama. Ada yang tahun 2015 dan 2016. Itu (foto) kayak yang ada di Google. Bukan dari saya,” katanya.
Kendati merasa dirugikan, Maulia memastikan tidak akan melayangkan gugatan. Baginya, bisa memberikan klarifikasi saja sudah lega. “Sempat marah sih. Tapi ya sudahlah. Saya tidak akan menggugat atau apa. Terpenting, masalah ini selesai sudah seneng,” katanya.
Untuk diketahui, siang tadi Maulia mendatangi penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim sekitar pukul 11.00 WIB. Maulia datang sendiri tanpa ditemani kuasa hukum maupun kolega. Di sana, Maulia diperiksa selama hampir tujuh jam.
Sebelumnya, nama Maulia Lestari muncul dalam daftar PSK artis jaringan muncikari ES dan TN. Nama Maulia muncul bersama 100 model dan 45 artis berdasarkan pemeriksaan digital forensik terhadap ponsel milik para muncikari.
Editor: Maria Christina