Mata Masih Merah, Gadis Korban Tragedi Kanjuruhan Ini Trauma dengan Keramaian
MALANG, iNews.id - Korban tragedi Kanjuruhan Kevia Naswa Ainur Rohma masih trauma. Gadis 18 tahun asal Perumahan New Puri Kartika Asri Blok M1-28 Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, bahkan mengaku takut dengan keramaian.
Trauma itu muncul karena dia masih teringat saat tragedi terjadi. Saat itu dia bersama ratusan Aremania lainnya sulit bernapas karena gas air mata serta terinjak-injak akibat berdesakan.
Kevia beruntung berhasil selamat, meski sempat mengalami luka di pergelangan tangan. Namun, beberapa temannya meregang nyawa. Peristiwa pilu itulah yang sulit dia lupakan hingga sekarang.
"Ngeri-ngeri saja (kalau melihat keramaian), (memilih) menghindar. Trauma mungkin butuh waktu," kata Kevia Naswa Ainur Rohma ditemui di rumahnya, Rabu (12/10/2022).
Kevia menuturkan, begitu trauma ketika melihat video yang berdesak-desakan dan tembakan gas air mata. "Trauma karena gas air mata sama desak-desakan, panik karena ramainya," ujarnya.
Selain trauma pada psikisnya, Kevia juga mengaku sempat kesulitan menggerakkan pergelangan tangan kanannya. Karenanya, keluaga membawanya ke sebuah klinik ortopedi di Kota Malang.
"Mau terapi di klinik, ini tangannya susah digerakkan. Mungkin karena keinjak-injak waktu itu," tuturnya.
Mata Kevia pun juga masih merah dan kaki kirinya masih terbalut perban akibat luka berdesak-desakan di pintu 13 Stadion Kanjuruhan Malang. Efek gas air mata juga masih ia rasakan di kulitnya, khususnya di bagian bawah mata.
"Kalau (efek) gas (air mata) lebih di kulit iritasi. (kondisi mata) Normal biasa pandangannya. Saya dikasih obat tetes sama minum untuk nyerinya. Sudah semakin membaik. Kalau warna merahnya mungkin butuh waktu," tuturnya.
Editor: Ihya Ulumuddin