get app
inews
Aa Text
Read Next : Diksar Maut, Polisi Ungkap Peran 8 Tersangka Meninggalnya Mahasiswa Unila

Marak Bunuh Diri, Mahasiswa Universitas Brawijaya Ciptakan Aplikasi Deteksi Kesehatan Mental

Selasa, 27 Juni 2023 - 10:17:00 WIB
Marak Bunuh Diri, Mahasiswa Universitas Brawijaya Ciptakan Aplikasi Deteksi Kesehatan Mental
Enam mahasiswa Universitas Brawijaya menyabet penghargaan World Young Investor Exhibition (WYIE) di Malaysia berkat aplikasi pendeteksi kesehatan mental. (Foto: Istimewa)

MALANG, iNews.id - Aksi bunuh diri yang marak belakangan ini menginspirasi enam mahasiswa Universitas Brawijaya. Mereka berhasil menciptakan aplikasi mencegah bunuh diri. 

Aplikasi yang dinamakan Mcare itu terintegrasi dengan psikolog dan psikiatri serta dapat mendeteksi kesehatan mental penggunanya. Ada enam mahasiswa jurusan Teknik Mesin Universitas Brawijaya yang terlibat dalam pembuatan aplikasi tersebut.

Mereka yakni Janu Andrean, Clarissa Ratusima Arifin, Faris Idan Aulia Rahman, Sa Bashkaran Adi Warman, Kelvin Lowenchris, dan Michael Kelvin. Keenamnya diganjar penghargaan World Young Investor Exhibition (WYIE) di Malaysia berkat inovasi tersebut.

Koordinator tim, Janu Andrean, menyatakan pembuatan aplikasi ini dilatarbelakangi maraknya kasus bunuh diri dan kesehatan mental yang terjadi. Apalagi ada salah satu anggotanya yang juga memiliki masalah kesehatan mental. 

Selain itu, masih ada anggapan kesehatan mental distigmakan oleh masyarakat sebagai hal yang negatif alias tidak waras.

"Itu yang melatarbelakangi aplikasi kami untuk membantu teman-teman kami di seluruh Indonesia atau mungkin diseluruh dunia, yang memiliki masalah kesehatan mental atau ingin mengetahui masalah kesehatan mental mendapatkan pelayanan yang layak dan mudah, serta menghilangkan stigma buruk masyarakat tentang masalah kesehatan mental," ujar Janu Andrean, Selasa (27/6/2023).

Keengganan masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan mental inilah yang juga dinilai Janu menjadi kendala ketika proses pembuatan aplikasi. Pasalnya harus ada beberapa sampel survei yang dilakukan secara acak kepada sejumlah orang.

"Enggannya masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan mental padahal kesehatan tidak hanya dinilai secara fisik tetapi secara mental pun memengaruhi kesehatan seseorang," ujar dia.

Kendati ada kendala tersebut, Janu dan kelima temannya tetap berupaya maksimal menyelesaikan proses pembuatan aplikasi dalam waktu dua bulan. Mereka menyelesaikan fitur-fitur penyempurna di aplikasi pencegahan bunuh diri dengan melibatkan beberapa psikolog dan psikiatri.

"Untuk psikolog dan psikiatri yang dipilih adalah tenaga kesehatan yang telah memiliki kerja sama dengan aplikasi. Rencananya dari kami akan memperluas koneksi psikolog dan psikiatri sehingga dari user dapat memilih dan menyesuaikan tenaga kesehatan yang dibutuhkan," katanya.

Pengguna aplikasi, disebutkan Janu, bisa memanfaatkan layanan fitur yang berbayar dan tanpa bayar alias gratis. Khusus untuk layanan berbayar, pengguna bisa memanfaatkan fasilitas layanan konsultasi dengan psikolog dengan harga terjangkau.

"Biaya yang dibayarkan adalah biaya jasa terhadap psikolog dan psikiatri, dan biaya yang dibayarkan merupakan biaya untuk satu sesi konsultasi. Jadi dari harganya terjangkau oleh semua kalangan, untuk yang free tetap mendapatkan semua akses terhadap fitur di aplikasi," ujarnya.

Ke depan, dia dan kelima rekannya masih akan mengembangkan layanan dan fitur-fitur di dalam aplikasi Mcare ini. Dirinya berharap penggunaan aplikasi bisa diperluas hingga beberapa psikolog dan psikiatri di luar Malang.

"Tapi kami masih mencari relasi dengan psikolog dan psikiatri untuk diajak kerjasama, jadi (untuk psikiatri dan psikolog di luar Malang) masih belum ada. Rencananya dari kami akan memperluas koneksi psikolog dan psikiatri, sehingga dari user dapat memilih dan menyesuaikan tenaga kesehatan yang dibutuhkan," tuturnya.

Editor: Rizky Agustian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut