Libur Panjang, Khofifah Minta Masyarakat Waspadai Risiko Penularan Covid-19
SURABAYA, iNews.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh masyarakat Jatim untuk mewaspadai risiko penularan Covid-19 selama libur panjang Maulid Nabi. Hal ini lantaran, penambahan kasus positif corona pascalibur panjang pernah terjadi pada libur Lebaran dan libur peringatan HUT RI Agusutus lalu.
Banyaknya warga yang liburan dengan mudik ke kampung halaman menjadi salah satu faktor munculnya klaster liburan dan juga klaster keluarga.
Khofifah mengatakan, belajar dari pengalaman sebelumnya, libur panjang selalu berbuah lonjakan kasus. Hal itu disebabkan karena masih adanya perilaku warga yang mengabaikan protokol kesehatan saat bepergian ke tempat wisata memanfaatkan liburan.
"Berwisata silakan, tetapi saat pandemi Covid-19 belum berhenti penyebarannya, maka sementara yang berwisata silahkan di tempat terbuka. Untuk lansia dan ada penyakit bawaan atau komorbid tolong sementara tetap di rumah saja," katanya, Senin (26/10/2029).
Khofifah menvatakan, berkat kepatuhan masyarakat, kasus Covid-19 di Provinsi Jatim sudah makin melandai. Pihaknya tidak ingin setelah liburan, angka positivity rate Jatim kembali melonjak.
"Maka tetap waspada dengan menerapkan ketat protokol kesehatan. Pandemi belum usai,” kata Ketua Umum PP Muslimat NU ini.
Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim telah berkoordinasi dan meminta seluruh pengelola wisata, perhotelan dan restoran di Jatim untuk memperketat protokol kesehatan. Sebab, libur panjang dan cuti bersama akhir Oktober ini sangat rentan terhadap kesalahan protokol kesehatan.
Diketahui, pemerintah telah menetapkan cuti bersama pada 28 dan 30 Oktober, berkaitan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 29 Oktober 2020. Diperkirakan, suasana libur cuti bersama tersebut berlanjut hingga 31 Oktober dan 1 November 2020 yang jatuh pada Sabtu dan Minggu.
Editor: Ihya Ulumuddin