Ledakan di Pasuruan Tewaskan Ayah dan Anak, Tim Gegana Sisir TKP

PASURUAN, iNews.id - Pascaledakan di rumah warga di Dusun Macan Putih, Desa Pekangkungan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Tim Gegana Polda Jatim menyisir ke TKP. Ledakan pada Sabtu (11/9/2021) sekitar pukul 08.00 WIB itu mengakibatkan dua orang penghuni rumah yang merupakan ayah dan anak tewas.

Kedatangan Tim Gegana untuk memastikan apakah masih ada sisa bahan yang bisa meledak atau tidak di lokasi. Dengan begitu, tidak akan ada lagi ledakan susulan.

Baca Juga

Tinjau Vaksinasi 114 Titik di Jatim, Kapolri-Panglima TNI Optimistis Target Tercapai

"Kami juga memasang garis polisi di lokasi supaya masyarakat tidak mendekati lokasi tempat kejadian perkara," kata Wakapolres Pasuruan Kota Kompol Hery Dian Wahono, di Pasuruan, Sabtu (11/9/2021).

Polres Pasuruan juga memeriksa sejumlah orang saksi, termasuk juga keluarga korban yang meninggal dunia akibat ledakan tersebut. "Dugaan awal, ledakan itu dipicu oleh bom ikan atau bondet," katanya.

Baca Juga

Ledakan di Pasuruan Tewaskan Ayah Anak, Saksi Ceritakan Detik-Detik Kengerian

Sebelumnya, dua orang dilaporkan tewas akibat ledakan di salah satu rumah di Desa Pekangkungan Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, Jatim. Ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.

"Kejadian ledakan diduga dipicu bondet (bom ikan) ini menewaskan dua orang serta dua orang mengalami luka," katanya.

Baca Juga

Ledakan Keras di Pasuruan, 2 Orang Tewas, 2 Rumah Hancur Berantakan

Dua orang yang tewas tersebut masing-masing Mat Sidiq dan juga Gofar yang masih keluarga, yakni orang tua dan anak. Sementara itu, dua orang korban yang mengalami luka-luka akibat kejadian itu anak Gofar bernama Fery dan adik Gofar bernama Imron.

Mat Sidiq ditemukan tewas di lokasi kejadian di bawah reruntuhan rumah mereka. Sementara Gofar meninggal saat dibawa dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Gofar meninggal ketika perjalanan ke rumah sakit sedangkan ayahnya Mat Sidiq yang tewas tertimpa reruntuhan di TKP sudah kami evakuasi ke rumah sakit," ujarnya.

Editor: Maria Christina