get app
inews
Aa Text
Read Next : Fenomena La Nina di Akhir Tahun, BMKG Minta Warga Waspadai Banjir hingga Longsor

Larang Nelayan Melaut, Pemkot Surabaya Tempatkan 8 Pos Pantau di Pesisir

Jumat, 13 November 2020 - 17:28:00 WIB
Larang Nelayan Melaut, Pemkot Surabaya Tempatkan 8 Pos Pantau di Pesisir
Prakirawan BMKG Kelas II Tanjung Perak Surabaya menunjukkan peta pergerakan angin di wilayah Selat Madura, Jumat (13/11/2020). (Foto: iNews.id/Nur Syafei)

SURABAYA, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melarang nelayan di wilayah pesisir Surabaya melaut. Larangan ini menyusul prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya atas ancaman gelombang tinggi di Selat Madura.

"Seperti prediksi BMKG, dalam beberapa hari ke depan akan ada gelombang tinggi. Maka, kami minta nelayan untuk tidak melaut dulu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto, Jumat (13/11/2020).

Tak hanya itu, pihaknya juga telah menempatkan delapan pos pantau di wilayah pesisir. "Lokasinya tersebar beberapa titik. Kami juga siagakan beberapa petugas di sana," katanya.

Irvan mengatakan delapan pos pantau itu berada di Rumah Pompa Balung dan Rusun Romokalisari untuk Pos Pantau Pesisir Utara. Selanjutnya, berada di Sentra Ikan Bulak (SIB), Eks Rumah Pompa Wonorejo II, SMPN 30 Medokan Semampir, dan Kecamatan Gunung Anyar untuk Pos Pantau Pesisir Timur. Kemudian, berada di Kelurahan Sumberejo dan Kelurahan Karang Pilang untuk Pos Pantau Pesisir Barat.

"Kalau terjadi lagi, SIB kita siapkan khusus untuk pesisir bulak. Jadi nanti kalau memang terjadi lagi gelombang tinggi, sehingga rumah itu sementara tidak bisa ditempati maka evakuasi kita siapkan di SIB," katanya.

Selain itu, pihaknya juga ada layar monitor atau Weather Information Display yang berada di dekat Taman Suroboyo. Keberadaan layar monitor raksasa itu bisa dipantau oleh semua warga kampung nelayan dan juga di beberapa titik yang sudah dipasang pemkot.

Irvan menyebut, Pemkot Surabaya juga melakukan upaya mitigasi bencana. Seperti apa yang harus masyarakat pesisir pantai lakukan ketika terjadi gelombang air pasang.

"Mungkin evakuasinya seperti apa, kemudian evakuasi perahu seperti apa, kemudian kontak 112 untuk bantuan," katanya.

Dia menambahkan, Pemkot Surabaya sudah lama mengantisipasi dampak terjadinya gelombang air pasang untuk melindungi warga di pemukiman kampung nelayan. Upaya yang dilakukan itu seperti membangun dinding penahan ombak serta menanam ribuan pohon cemara udang.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut