Kronologi Pemuda di Malang Ditembak Orang Tak Dikenal, Pesan Bakso lalu Didor

MALANG, iNews.id - Seorang remaja di Malang ditembak orang tak dikenal hingga terkapar. Insiden terjadi sesaat setelah korban MM (18) memesan bakso di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Blimbing, Minggu (20/2/2022) dinihari. 

Menurut penjual bakso, Budiono (36) menceritakan, korban awalnya datang bersama teman-temannya untuk membeli bakso mengendarai sepeda motor. Mereka kemudian memarkir kendaraannya di depan lapak dagangannya.

Baca Juga

Pria Ini Aniaya Wanita Simpanan Gegara Minta Dibelikan Motor

"Korban datang, dan tanya. Apakah baksonya masih ada?. Saya jawab ada, dengan menunjukan dandang bakso kepadanya (korban)," ucap Budiono ditemui awak media, pada Senin siang (21/2/2022).

Korban disebut Budiono, lantas kembali menghampiri teman-temannya dan mengatakan baksonya masih ada. Tetapi tak berselang lama sang pemuda ini berlari berlindung di punggung Budiono. 

Baca Juga

Korban Penembakan di Malang Jalani Operasi Pengangkatan Peluru di Dada Kiri

Dirinya pun dibuat kaget, dengan apa yang dilakukan oleh korban. Berselang kemudian seorang pria menyusul masuk, dengan membawa senjata api di tangannya. Pria diduga kuat pelaku penembakan itu sempat sampaikan bahwa korban sedang dalam pengaruh minuman keras. 

Baca Juga

Pemuda di Malang Terkapar Ditembak Orang Tak Dikenal, Polisi Buru Pelaku 

"Pelaku nyusul masuk, saya berusaha menghalau. "Sudah mas, sudah,". Terus pelaku ngomong ke pelaku, "Kamu mabuk," kata Budiono. 

Dirinya menuturkan, pelaku lantas menuju motor Yamaha Aerox yang diparkir beberapa  meter sisi selatan lapak bakso Budiono. Dia juga sempat melihat, ada seorang perempuan berada di atas motor dan bersiap kabur setelah pelaku naik di belakangnya. 

"Pelaku naik motor Aerox, saya lihat ada wanita di atas motor. Dia yang bagian bawa motor, sebelum kabur. Pelaku sempat menembak dua kali, terus kabur ke selatan (arah Kota Malang)," tuturnya. 

Budiono menambahkan, antara korban dengan pelaku tidak datang bersamaan. Korban terlebih dahulu datang  bersama sejumlah teman-temannya naik motor. 

Editor: Ihya Ulumuddin