Korban Ledakan Bom Bunuh Diri Gereja di Surabaya Kembali Bertambah

SURABAYA, iNews.id – Kabar duka kembali datang dari Surabaya, Jawa Timur. Korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Agus Trisno Wiyogo, akhirnya mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit RKZ Surabaya karena luka bakarnya mencapai 90 persen.
Kematian Agus (28), pada Jumat (1/6/2018), menambah daftar panjang korban ledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya yang terjadi pada Minggu, 13 Mei 2018 lalu, menjadi 15 orang. Sebelum Agus, korban bom bunuh diri lainnya di GPPS, Giri Catur Sungkowo, juga meninggal pada Jumat malam, 18 Mei 2018 di Rumah Sakit dr Soetomo, Surabaya.
Agus sempat mendapat perawatan hampir 20 hari di Rumah Sakit RKZ Surabaya. Jenazah korban sudah dibawa keluarga ke Rumah Persemayaman Adi Jasa Surabaya, Jumat (1/6/2018). Rencananya, korban akan dimakamkan di Pemakaman Kembang Kuning Surabaya, Rabu (6/6/2018) mendatang.
Saudara sepupu korban, Adi Purnomo mengatakan, Agus dirawat sejak Minggu 13 Mei 2018 dan meninggal Jumat (2/6/2018). Menurut keterangan dokter, Agus tidak mampu bertahan karena kondisi luka bakarnya yang parah. “Agus terkena ledakan parah sehingga mengalami luka bakar parah 90 persen, termasuk derajat 3, yang paling tinggi,” kata Adi Purnomo, Sabtu (2/6/2018).
Kematian Agus Trisno Wiyogo ini menyusul tantenya Tee Su Tjien yang lebih dulu berpulang. Tee Su Tjien juga menjadi korban ledakan bom di Gereja GPPS Arjuno Surabaya, Minggu, 13 Mei 2018, dan meninggal sehari setelah tragedi itu.
Adi mengatakan, saat tragedi bom bunuh diri itu, Agus berangkat bersama tantenya ke GPPS Jalan Arjuno Surabaya. Namun, karena ibadah jadwal sebelumnya masih berlangsung, mereka menunggu di luar. “Mereka posisinya kan masih menunggu mau masuk ibadah yang jam 8. Tapi, belum sempat masuk, langsung ada ledakan bom itu,” kata Adi.
Korban Agus Trisno Wiyogo terkena bom bunuh diri yang diledakkan pelaku teroris Dita Upriarto, dengan menggunakan mobil minibus di Gereja GPSS Jalan Arjuno Surabaya. Dita Upriarto juga diketahui ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya. Sementara istri dan empat anaknya meledakkan bom bunuh diri di dua gereja lain, yakni Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro dan Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya.
Editor: Maria Christina