Kisah Untung Surapati Tak Terluka Tertembak Peluru saat Perang di Bangil

MALANG, iNews.id - Kesakitan Untung Surapati amat terkenal di masa itu. Konon berkat kesaktian itu Untung Surapati terkenal dengan orang yang sulit ditaklukkan dalam peperangan.
Bahkan suatu ketika Untung Surapati terkena tembakan saat berperang dengan tentara VOC, tetapi tidak mengalami luka serius.
Dikisahkan pada buku "Untung Surapati Melawan VOC Sampai Mati" tulisan Sri Wintala Achmad, penembakan kepada Untung Surapati terjadi setelah ia berhasil membunuh seorang pasukan VOC saat pertempuran gabungan.
Peperangan ini terjadi antara gabungan tentara Sampang, Surabaya, dan tentara VOC, dengan gabungan pasukan Pasuruhan dan Bali, yang dikomandoi Untung Surapati. Peperangan ini terjadi setelah Untung Surapati mengetahui adanya mendengar pasukan Sampang, Madura, dan tentara VOC berperang melawan pasukan Sunan Amangkurat III di Bangil.
Peperangan ini terjadi setelah Sunan Amangkurat III menganiaya Adipati Martawangsa, karena salah paham. Adipati itu konon dikebiri oleh Sunan Amangkurat III hingga tak sadarkan diri. Mengetahui pimpinannya dianiaya oleh Sunan Amangkurat III, rakyat Pranaga marah besar.
Serempak mereka menyerang Sunan Amangkurat III beserta rombongannya. Tetapi karena kalah pasukan, Sunan Amangkurat III dan rombongannya melarikan diri ke Madiun.
Rakyat Pranaga mendapat bantuan dari pasukan Sampang, Surabaya, dan tentara VOC terus memburu Sunan Amangkurat III sampai Madiun. Dari Madiun, Sunan Amangkurat III mendapat pertolongan Angebehi Lor dan Angebehi Kidul dibawa ke Kadiri.
Untung Surapati pun membantu pasukan Sunan Amangkurat III yang mendengar diserang oleh tentara gabungan di Bangil. Dengan kuda Kiai Pakeling, Untung Surapati beserta pasukannya membelah barisan pasukan gabungan Sampang, Surabaya, dan tentara kompeni Belanda. Petang tanding antara kedua pasukan besar itu pun mengerikan.
Derap kaki - kaki kuda, panah - panah api berlesatan di udara, pedang - pedang berdentingan. Desingan peluru yang melesat dari lubang - lubang senapan. Teriakan - teriakan prajurit sebelum menemui ajalnya, terdengar di lokasi. Mereka bergelimpangan di tanah dengan bersimpah darah.
Dalam sekejap mata, banyak prajurit yang tewas dalam perang di Bangil. Tak hanya prajurit - prajurit dari pasukan gabungan Pasuruhan dan Bali, tetapi pasukan gabungan Sampang, Surabaya, dan tentara kompeni. Mereka menjadi tumbal perang saudara antara Sunan Amangkurat III dan Sunan Pakubuwana.
Betapa cerdasnya pasukan gabungan Sampang, Surabaya, dan kompeni, untuk menaklukkan pasukan Pasuruhan dan Bali, dengan memisahkan Untung Surapati dari pasukannya.
Sesudah Untung Surapati terpisah dari pasukannya, tentara kompeni menyerangnya yang masih terduduk di atas kuda Kiai Pakeling miliknya. Tetapi justru Untung Surapati dengan kelihaiannya berhasil membunuh tentara kompeni.
Sesudah berhasil membunuh, tentara VOC yang dipimpin oleh Mayor Goovert Knole tersebut menembakkan peluru emas ke tubuh Untung Surapati. Tetapi anehnya peluru emas tidak memberikan luka sama sekali ke tubuh Untung Surapati. Namun kendati tidak terluka, rasa teramat sakit di dalam tubuhnya amat terasa oleh Untung Surapati.
Dengan kuda Kiai Pakeling, Untung Surapati yang mengalami luka dalam itu meninggalkan medan perang. Untung Surapati pun pulang ke Pasuruhan. Perihal Untung Surapati yang takluk di peperangan di Bangil melawan pasukan Sunan Pakubuwana karena peluru emas dikisahkan pada Babad Tanah Jawa, jilid 18.
Editor: Ahmad Antoni