get app
inews
Aa Text
Read Next : Jadwal SIM Keliling Bandung Hari Ini 8 September 2025, Catat Lokasinya

Kisah Perpecahan Tarumanegara, Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Sunda dan Galuh

Jumat, 02 Desember 2022 - 06:28:00 WIB
Kisah Perpecahan Tarumanegara, Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Sunda dan Galuh
Ilustrasi peta Kerajaan Sunda dan Galuh

SURABAYA, iNews.id - Kerajaan Tarumanagara telah berdiri, jauh sebalum sebelum Kerajaan Sunda berjaya di tanah Jawa Barat. Kerajaan Tarumanagara ini pula yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Sunda yang akhirnya membawa besar nama Prabu Siliwangi. 

Prasasti Kebon Kopi II yang berangka tahun 1932 dan ditulis dengan menggunakan bahasa Melayu kuno menyebutkan secara eksplisit bahwa berdirinya Kerajaan Sunda, tak lepas dari ikut campur Kerajaan Tarumanagara. Prasasti Kebon Kopi II merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanagara, yang ditemukan di Desa Kebon Kopi, Kabupaten Bogor. 

Dikisahkan pada buku "Perang Bubat 1279 Saka, Membongkar Fakta Kerajaan Sunda vs Kerajaan Majapahit," dari Sri Wintala Achmad, bahwa menantu Raja Tarumanagara Sri Maharaja Linggawarman Atmahariwangsa Panunggalan Tirthabumi menjabat sebagai raja pada 666-669. Saat itu Kerajaan Sunda telah ada dan hanya berstatus sebagai raja bawahan dari Tarumanagara. 

Naskah Wangsakerta menguatkan Prasasti Kebon Kopi II yang menyebut Kerajaan Sunda merupakan kerajaan yang didirikan oleh Tarusbawa pada tahun 669, menggantikan Tarumanagara. Pada saat itu, Sunda membawahi beberapa wilayah yang sekarang dikenal Provinsi Banten, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jawa Barat, dan bagian barat provinsi Jawa Tengah. 

Diperkirakan turunnya takhta Tarumanagara pada Tarusbawa, raja Sunda yang menikahi putri sulung Linggawarman yang bernama Dewi Manasih, menjadi penyebab Wretikandayun melepaskan Galuh dari kekuasaan Kerajaan Tarumanagara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Tarumanagara pecah menjadi dua kerajaan yakni Sunda di bawah kekuasaan Tarusbawa, dan Galuh di bawah kekuasaan Wretikandayun. 

Semasa Tarusbawa menjadi raja Sunda, putra mahkotanya yang bernama Rakryan Sundasambawa meninggal dunia. Karenanya sesudah Tarusbawa mangka pada tahun 723 Masehi, takhta kekuasaan Sunda diduduki Harisdarma atau Sanjaya.

Putra Bratasenawa atau cucu Wretikandayun atau putra Mandiminyak dari Galuh, dan Sannaha atau putri Kartikeyasingha dan Ratu Jay Shima dari Kalingga, yang menikah dengan Sekarkancana, putri Rakryan Sundasambawa atau cucu Tarusbawa. 

Semasa pemerintahan Sanjaya, riwayat Kerajaan Sunda berakhir. Oleh Sanjaya yang memerintah pada 723-732, menggabungkan Sunda dengan Galuh, yang berhasil direbut dari tangan pemberontak Purbasora, cucu Wretikandayun atau putra Batara Danghyang Guru Sempakwaja dari Galunggung. Hasil dari penggabungan dua negara itu, akhirnya Kerajaan Sunda, bisa disebut Kerajaan Sunda Galuh. 

Kerajaan Sunda Galuh merupakan penyatuan dua kerajaan pecahan Tarumanagara di tanah Sunda yang didirikan oleh Sanjaya pada tahun 723. Namun para ahli sejarah menyebut, gabungan dua kerajaan tersebut hanya dikenal dengan nama Kerajaan Sunda. 

Penyatuan Kerajaan Sunda-Galuh menjadi Kerajaan Sunda tersebut bersumber dari catatan perjalanan pertama Prabu Jaya Pakuan (Bujangga Manik) yang mengelilingi Pulau Jawa, catatan perjalanan Tome Pires, serta prasasti yang ditemukan di Bogor dan Sukabumi. 

Sumber-sumber tersebut menyatakan bahwa Kerajaan Sunda-Galuh yang bermula dari pemerintahan Sanjaya, hingga Prabu Detya Maharaja Sri Jayabupati (1042), lebih dikenal dengan Kerajaan Sunda.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut