get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Kelam di Coban Jahe, 38 Pejuang Kompi Gagak Lodra Gugur usai Pengkhianatan Pribumi

Kisah Pangeran Diponegoro, Marah gegara Sultan Hamengkubuwono IV Izinkan Belanda Sewa Tanah

Kamis, 30 November 2023 - 09:30:00 WIB
Kisah Pangeran Diponegoro, Marah gegara Sultan Hamengkubuwono IV Izinkan Belanda Sewa Tanah
Lukisan Pangeran Diponegoro dan pengikutnya petang hari 8 Maret 1830, yang dibuat sebelum perundingan damai di Magelang. (foto: repro/ist)

SURABAYA, iNews.id - Kisah Pangeran Diponegoro menarik diulas. Pangeran Diponegoro pernah dibuat marah oleh Sultan Hamengkubuwono IV. 

Kemarahan itu terjadi gegara Sultan mengizinkan Belanda, orang Eropa dan Tionghoa menyewa tanah disesali Pangeran Diponegoro. Sang pangeran tidak senang dengan kebijakan yang diambil oleh adiknya untuk menyewakan tanah di Bedoyo, kawasan dataran tinggi lereng Gunung Merapi.

Sang pangeran sendiri konon tidak pernah menyewakan tanah jabatannya. Pangeran Diponegoro tidak seperti kebanyakan pangeran keraton di zamannya. Sosoknya juga terkenal sangat teliti dan berhati-hati dalam mengelola harta kekayaan. 

Hubungannya yang akrab dengan para petani penggarap tanah dan perluasan tanah yang dilakukan membuat dia menjadi salah satu pemilik tanah terluas dan terkaya di kesultanan. Alhasil ketika ada inisiatif dan usulan Nahuys Van Burgst Residen Belanda di Yogyakarta dan Belanda, sang pangeran amat begitu terganggu.

Bahkan Peter Carey dalam bukunya "Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro : 1785 - 1855" menyebut Pangeran sering bertengkar dengan adiknya, Sultan Hamengku Buwono IV, tentang pantas tidaknya menyewakan lahan kepada orang Eropa.

Sementara itu, Buku Kedung Kebo bahkan menyebutkan bagaimana pada saat dilangsungkan upacara Garebeg Puwasa, 12 Juli 1820, Pangeran Diponegoro secara terbuka di muka umum memarahi Danurejo IV, yang mengizinkan penyewaan lahan sawah milik kerajaan kepada pengusaha perkebunan nila asal Inggris. 

Ketika Danurejo menjawab kritik itu dengan asal-asalan, Pangeran benar-benar murka sampai-sampai melepaskan selopnya dan memukulkannya dengan keras ke wajah Patih Danurejo. Salah satu langkah pertama Diponegoro sebagai wali (wakil- Dalem) Sultan yang masih balita, Hamengkubuwono V, adalah menyerang seluruh kebijakan itu

Bagi pangeran kebijakan itu dianggap membuat rakyat menderita begitu banyak menyewakan tanah-tanah ke Belanda. Hal itu ia sampaikan kepada Patih Danurejo saat pertemuan Dewan Pemerintahan Tertinggi Yogya, pada Januari 1823. 

Maka tak heran bila ada pendapat dari saudara sepupu tertua Pangeran Diponegoro, Mangkudiningrat II yang menuliskan salah satu sebab utama besarnya dukungan bagi Pangeran Diponegoro menyusul pecahnya Perang Jawa, adalah ketidaksenangan orang-orang Jawa pribumi karena tanah-tanah mereka disewakan ke orang-orang Tionghoa dan Eropa.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut