get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Kodam Brawijaya Bersama Banser Tumpas Gerombolan PKI di Blitar Selatan

Kisah Kolonel CPM Moh Sawi, Santri Kiai As’ad yang Jadi Dan Pomdam Brawijaya

Rabu, 31 Maret 2021 - 16:10:00 WIB
Kisah Kolonel CPM Moh Sawi, Santri Kiai As’ad yang Jadi Dan Pomdam Brawijaya
Kolonel (Cpm) Moh Sawi dinaikkan ke atas reog seusai dilantik menjadi Komandan Pomdam V/Brawijaya oleh Pangdam Mayjen TNI Suharyanto di Surabaya, Senin (29/3/2021). (Foto: Antara)

SURABAYA, iNews.id – Santri tak harus menjadi ustaz atau kiai namun bisa bekerja dalam beragam profesi salah satunya di bidang militer. Seperti sosok Komandan Polisi Militer Kodam V/Brawijaya Kolonel (CPM) Moh Sawi ini. 

Kolonel CPM Moh Sawi yang merupakan alumnus Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur itu baru dua hari dilantik menjadi Komandan Pomdam V/Brawijaya oleh Pangdam Mayjen TNI Suharyanto di Surabaya, Senin (29/3/2021).  

Perwira menengah ini selalu bangga sebagai santri, lebih-lebih santri dari pahlawan nasional KHR As'ad Syamsul Arifin (Kiai As’ad). 

Sebagai prajurit yang santri, bapak satu anak ini selalu menekankan prajuritnya taat ajaran agama, sesuai keyakinan masing-masing. Bagi yang Islam, Sawi tak segan-segan selalu mengingatkan ketika waktu shalat tiba. Bagi yang non-Muslim, ia juga mengingatkan agar prajuritnya juga menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya.

"Kalau di Islam itu kan intinya di shalat. Shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Karena itu kalau shalatnya bagus, maka semua perilakunya akan bagus. Kalau ada yang shalat tapi perbuatannya belum bagus, maka cara berpikirnya adalah, apalagi kalau dia tidak shalat, bukan kemudian tidak shalat," kata perwira kelahiran Bangkalan, Madura ditemui di Kodam V/Brawijaya, Rabu (31/3/2021). 

Mantan Komandan Denpom Malang, Denpom Mojokerto, dan Denpom Madiun ini kemudian dikenal sebagai komandan yang akrab dengan anggota, namun tidak pernah berkompromi dengan pelanggaran yang dilakukan prajurit.

Kolonel Sawi mengatakan, jabatan adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan, bukan hanya kepada atasan, melainkan kepada Allah. Maka setiap diberi tanggung jawab memegang jabatan tertentu, Sawi selalu berusaha untuk "membesarkan jabatan" itu, bukan justru "membesarkan diri" dengan jabatan.

"Saya selalu bekerja dari titik nol. Ini berkaitan dengan tulus ikhlas. Ini lagi-lagi bicara mengenai perintah Tuhan. Jadi selalu saya sandarkan pada Allah, ini maksud saya titik nol," katanya.

Kolonel Sawi mengemukakan bahwa perjalanan hidup dan kariernya di militer selama ini tidak lepas dari berkah dan nilai-nilai spiritual yang ia pegang dari gurunya, yakni KHR As'ad Syamsul Arifin, seorang tokoh NU yang juga bergelar pahlawan nasional.

Nilai-nilai yang dijalani dan selama hidup disampaikan oleh Kiai As'ad, satu-satunya mediator berdirinya NU antara Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari dengan ulama besar dari Bangkalan Syaikhona Kholil ini, selalu menjadi energi bagi perjalanan hidup dan kedinasan bagi Kolonel Sawi.

Nilai-nilai utama dari Kiai As'ad yang diyakini selalu menjadi sarana mendukung dan menyelamatkan Sawi dalam hidup dan tugas sebagai prajurit adalah "menjadi sebaik-baik umat".

Sawi masih ingat ketika para santri dikumpulkan di aula Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Kiai As'ad memberi wejangan dalam Bahasa Madura. Intinya, "Berpikirlah untuk (membantu) orang lain, maka orang itu dapat, kita juga dapat, bahkan berlipat-lipat. Kemudian hidup kita juga akan dimudahkan oleh Allah. Kalau kamu hanya mikirkan dirimu, kamu hanya dapat satu, orang lain tidak dapat".

Wejangan Kiai As'ad itu kemudian dimaknai oleh Sawi sebagai penjabaran dari, "Sebaik-baik umat adalah umat yang banyak bermanfaat bagi umat lainnya". Nilai-nilai itu yang kemudian selalu ia bawa untuk menjalankan tugas. Ketika nilai-nilai itu dipadukan dengan prinsip "titik nol", maka bagi Sawi tidak ada tugas yang berat.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut