Kisah Kerajaan Sengguruh, Lolos dari Gempuran Demak karena Berada di Pedalaman
MALANG, iNews.id - Kerajaan Sengguruh di Malang diklaim menjadi kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang bertahan. Kerajaan ini lolos dari gempuran Kerajaan Demak mulai dari era Raden Patah, Adipati Unus, hingga Sultan Trenggono.
Arkeolog Universitas Negeri Malang (UM) Mudzakir Dwi Cahyono menuturkan, Kerajaan Sengguruh berada di pedalaman, sehingga sulit dijangkau dari luar. Hal ini membuat musuh atau orang luar kesulitan masuk ke area kerajaan.
"Berada di daerah pedalaman yaitu Malang bagian selatan, yang masih kerajaan Hindu terakhir setelah Majapahit. Kerajaan ini dipimpin oleh Raden Pramana," ucap Dwi Cahyono.
Dwi Cahyono menambahkan, lokasi Kerajaan Sengguruh diapit oleh empat sungai dan berada di lereng Pegunungan Kapur Selatan. Hal ini menjadikan salah satu faktor kerajaan ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
"Di wilayah Kerajaan Sengguruh ini ada beberapa sungai yang bertemu di sekitar Sengguruh dan sekitarnya. Itu pertemuan sungai Kali Rusdi, Kali Metro, Sungai Brantas, dan Kali Sukun. Jadi ini konteksnya konteks (pegunungan) Kapur Selatan yang relatif terisolir pada waktu itu," katanya.
Meski relatif terisolasi, tetapi potensi kekayaan alam dan perekonomian Kerajaan Sengguruh disebut Dwi Cahyono cukup melimpah. Bagaimana tidak, area pertanian yang luas membentang menjadikan masyarakatnya mengandalkan matapencaharian sebagai petani.
"Daerahnya ini terbilang subur karena daerah Sengguruh, kemudian Jenggolo, dan sekitarnya merupakan area pertanian yang luas, subur. Bahkan sekarang juga area pertanian yang dengan irigasi yang cukup, bisa saja sejak masa lalu memang Sengguruh dan sekitarnya memang area pertanian. Ini yang menjadi basis ekonomi dari kerajaan sengguruh," tuturnya.
Hal ini memungkinkan Sengguruh akhirnya menguasai beberapa daerah di wilayah Malang bagian selatan. Bahkan dari catatan sejarah yang dimilikinya, wilayah Kerajaan Sengguruh membentang hingga Karangkates, berbatasan dengan Kabupaten Blitar. Kemudian di sisi utara jalan, maupun timur jalan saat ini yang kini masuk Kecamatan Sumberpucung dan Kecamatan Kromengan.
"Membentang sampai ke Sengguruh, ke daerah Jenggolo, ke timur lagi ke daerah Kepanjen bagian selatan ini juga daerah-daerah pertanian yang kuat. Oleh karena itu kerajaan sengguruh, berbasis kepada pilar ekonomi yaitu pertanian agraris," katanya.
Tak heran melihat lokasi dan kekayaan Kerajaan Sengguruh, Kerajaan Demak yang mulai melakukan ekspansi ke beberapa wilayah menjadikan salah satunya daerah tujuan, sekaligus melakukan penyebaran agama Islam.
"Dibanding daerah-daerah lain di Jawa Timur ekspansi demakisasi, ekspansi Demak, Sengguruh ini terbilang lebih akhir dalam proses Demakisasi dibanding dengan Kediri lebih awal, Pasuruan juga berhasil di (taklukkan) Demakkan, sampai Blitar berhasil di Demakkan. Itu baru setelah banyak daerah yang lain," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin