get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Prabu Surawisesa, Putra Prabu Siliwangi yang Gagal Pertahankan Kejayaan Pajajaran

Kisah Kemesraan Kerajaan Pajajaran dengan Portugis di Bawah Pimpinan Prabu Siliwangi

Senin, 25 April 2022 - 05:52:00 WIB
Kisah Kemesraan Kerajaan Pajajaran dengan Portugis di Bawah Pimpinan Prabu Siliwangi
Salah satu peninggalan Kerajaan Pajajaran. (Foto: serarahlengkap).

JAKARTA, iNews.id - Kerajaan Pajajaran di bawah pimpinan Sri Baduga yang bergelar Prabu Siliwangi memiliki hubungan baik dengan Portugis. Kala itu Portugis menguasai Malaka, konon hubungan bilateral antara Portugis dan Pajajaran di tahun 1513 Masehi, cukup intensif dan mesra. 

Dikisahkan pada buku "Hitam Putih Pajajaran: dari Kejayaan hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran" tulisan Fery Taufiq El Jaquene, keduanya kerap bertukar utusan. Portugis saat itu memang tengah menjalin komunikasi intens dengan sejumlah pihak. 

Beberapa partner dalam perdagangan via laut yakni Cina, Keling, Persia, Mesir, Champa, Madinah, Pahang, Kalimantan, Jawa, dan beberapa puluh kerajaan yang ada di Bumi Nusantara lainnya, termasuk Pajajaran. 

Bahkan untuk memperlancar hubungan kedua daerah ini, dalam naskah kuno kropak 630 Sanghyang Siksakandang Karesian, telah mempersiapkan sosok Jurubasa Darmamurcaya atau juru penerang bahasa. Mereka spesialis menguasai ahli bahasa dan penerjemah bahasa. 

Namun uniknya selama menjalin hubungan dengan Portugis, Sri Baduga tidak memperkenalkan diri sebagai Kerajaan Pajajaran. Hal ini tentu cukup unik dan tidak diketahui banyak orang.

Sri Baduga Maharaja yang bergelar Prabu Siliwangi memilih untuk menyebut negaranya sebagai Kerajaan Sunda, saat saling bertukar menukar utusan. 

Melalui bandar, para pedagang dari mancanegara bersatu padu menukarkan barang yang dibawa. Sedangkan pihak kerajaan memfilter segalanya dan membelinya sesuai dengan kebutuhan sehari-hari rakyatnya. Hal lain yang ditorehkan Sri Baduga Maharaja yakni mampu mengayomi seluruh rakyat Sunda. 

Sang raja mampu membukakan lapangan pekerjaan yang menurut masyarakat Sunda sendiri merasa terbantu. Pekerjaan ini seperti di bandar-bandar Jawa bagian barat, membuka perladangan, petani merica, lada, kain tenun, dan lain sebagainya. 

Hubungan dengan Portugis ini bahkan masih mesra setelah Sri Baduga turun dari kursi raja. Anaknya Surawisesa, yang naik menjadi raja kedua Pajajaran meneruskan kerja sama dan hubungan baik itu. Surawisesa yang sempat diutus menghubungi Alfonso de Albuquerque di Malaka, berhasil menciptakan sejumlah kesepakatan perdagangan, sekaligus perdamaian negara.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut