Kisah Inspiratif Hermadi, PNS yang Lulus S2 di Unair dengan IPK Sempurna 4,00

JAKARTA, iNews.id - Kisah inspiratif datang dari Hermadi Listiawan, PNS berpangkat fungsional di Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Di tengah kesibukan dunia kerja, dia tetap memilih melanjutkan pendidikan magister bidang Sains Hukum dan Pembangunan di Universitas Airlangga (Unair).
Menariknya, dalam pendidikan di perguruan tinggi ini dia menjadi wisudawan terbaik pascasarjana dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna atau 4,00 pada wisuda periode 241 Unair.
Sebelum melanjutkan pendidikan, keseharian Hermadi Listiawan selalu berhubungan dengan urusan kantor. Dia juga pernah bekerja menjadi ajudan selama 10 tahun.
“Kesibukan saya saat ini adalah bekerja di bidang perumusan kebijakan pajak daerah. Sebelum bekerja di sini, saya juga sempat bekerja selama 10 tahun menjadi ajudan,” ujarnya dikutip dari laman Unair, Jumat (26/7/2024).
Karier cemerlang yang Hermadi Listiawan raih tidak menjadikannya berhenti berproses. Meski sudah menjadi PNS, dia masih mementingkan pendidikan.
“Ada rentang waktu 20 tahun setelah lulus strata 1 untuk melanjutkan pendidikan magister. Selama itu saya memilih bekerja terlebih dahulu supaya bisa memperoleh penghasilan sendiri,” katanyaa.
Keputusan Hermadi Listiawan untuk melanjutkan pendidikan tidak lain karena menurutnya pendidikan merupakan aspek penting sebagai penunjang karier. Meski tidak 100 persen, setidaknya melalui pendidikan tinggi dapat memberikan teori terkait bidang ilmu tertentu yang ada dalam dunia kerja.
Hermadi mengungkapkan, kelulusan S2 dan S3 di Indonesia masih sedikit daripada negara tetangga. Kondisi tersebut dinilainya karena kebanyakan orang yang sudah bekerja tidak begitu memperhatikan pendidikan yang selalu berhubungan dengan nilai.
“Literasi kelulusan S2 dan S3 di Indonesia masih tergolong rendah. Hanya 3 persen orang yang melanjutkan pendidikan setelah S1 karena lebih berfokus pada karier. Bayangan mereka tidak lanjut kuliah lagi karena persoalan waktu dan biaya,” ucapnya.
Melihat persentase pendidikan tinggi yang masih minim membuat Hermadi Listiawan mengambil keputusan melanjutkan pendidikan. Dengan keahliannya terkait hukum perpajakan daerah, dia menjatuhkan pilihan pada sains hukum dan pembangunan sebagai program studi untuk menempuh pendidikan magister yang masih memiliki relevansi terhadap kariernya.
Editor: Donald Karouw