Kisah Inspiratif Afifatur Wisudawan Terbaik S3 Ilmu Sosial Unair dengan IPK 4,0

SURABAYA, iNews.id - Kisah inspiratif datang Afifatur Rohimah mahasiswa pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Dia berhasil menjadi wisudawan terbaik S3 Ilmu Sosial di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan menamatkan studi selama 3 tahun 9 bulan dan meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00.

Perempuan yang merangkap sebagai dosen ini merupakan seorang awardee LPDP dan telah lolos PNS tahun 2020. Meski karier mapan, dia mengaku harus menunggu 9 tahun untuk bisa menjadi bagian dari Ksatria Airlangga.

Baca Juga

Kisah Inspiratif Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra Lulus Predikat Cumlaude di UI

“Dulu saya petarung untuk bisa menjadi mahasiswa S1 di Universitas Airlangga. Saya selalu menganggap teman-teman yang berhasil oneshoot masuk Unair merupakan suatu mukjizat,” ujarnya dikutip dari laman Unair, Kamis (11/4/2024).

Suka Duka Lulus S3

Afifatur Rohimah mengaku merasakan defence kental terkait iklim studi pada masa S3. Titik perjuangannya adalah proses memperjuangkan karier sekaligus studi.

Baca Juga

Kisah Inspiratif Amiera dan Naura, Mahasiswa Termuda ITS Jalur SNBP Berusia 16 Tahun

Menjadi seorang awardee dan PNS membuatnya harus terbentur berbagai kebijakan serta melalui berbagai advokasi untuk menembus kelanjutan studi S3.

Konsultan BPBD itu menuturkan, dia merasa cukup sulit dalam mengontrol diri mulai dari ego, emosi dan ambisi saat menjalankan studi S3. Dia bersyukur ada sosok berpengaruh yang turut mendorongnya dalam menyelesaikan studi ini.

Baca Juga

Kisah Inspiratif Devy Ratriana, Wisudawan Terbaik S2 Kedokteran Unair Raih IPK 4,00

“Mereka adalah Bapak Ibu saya yang selalu memberikan apa pun yang saya butuhkan untuk studi. Keterbatasan kedua orang tua saya menjadi memotivasi untuk terus berproses. Juga suami saya, terima kasih untuk Indomie saat pengerjaan disertasi saya,” katanya.

Baca Juga

Kisah Inspiratif Boymaira Suat, Anak petani asal Pulau Buru Dapat Beasiswa S2 Ilmu Hukum UGM

Selama menjalani studi S3 di Unair, dia mengungkapkan mendapat banyak peluang besar dalam meningkatkan pencapaian dalam berbagai bidang. Unair menjadi jembatannya untuk progres karier seperti menjadi Fasilitator Branding dan Digital Advertising termuda di bawah naungan Kemenparekraf. Kemudioan Dosen Muda Berprestasi tahun 2018-2019, mengadvokasi di Forum PBB terkait penguatan branding bagi pasien TBC dan HIV di Indonesia hingga Konsultan Marketing Communication Ltd terkemuka di Hongkong.

“Setiap orang memiliki kondisi yang berbeda, fokuslah pada progres diri. Ambil hal-hal baik dan berhenti membandingkan diri. Meski terpuruk, Tuhan akan membangunkan kita walaupun butuh waktu untuk bangkit dan sembuh,” ucapnya.