get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Tempat Wisata Religi di Surabaya yang Wajib Dikunjungi, Nomor 2 Punya Arsitektur Seindah Masjid di Timur Tengah!

Kisah Hidup Letjen MT Haryono, Pahlawan Revolusi yang Jago Diplomasi dan Cerdas Berbahasa

Rabu, 29 September 2021 - 12:54:00 WIB
Kisah Hidup Letjen MT Haryono, Pahlawan Revolusi yang Jago Diplomasi dan Cerdas Berbahasa
Pahlawan Revolusi Letjen MT Haryono. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Kisah hidup pahlawan revolusi Letjen Anumerta MT Haryono yang bernama lengkap Mas Tirtodarmo Haryono.  Dia merupakan satu tokoh pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30SPKI) tahun 1965.

Menyadur dari Ensiklopedia Pahlawan Nasional, Letjen MT Haryono merupakan perwira tinggi yang mempunyai kecerdasan berbahasa. Dia lahir di Surabaya tanggal 20 Januari 1924.

Dengan kepintarannya berbahasa, dia dapat meyakinkan lawan bicaranya yang sangat dibutuhkan dalam perjuangan. Bukan hanya di medan perang, melainkan juga di meja diplomasi.

Letjen MT Haryono menguasai tiga bahasa yang membuatnya ahli dalam perundingan. Saat periode pendudukan Jepang dia mengikuti pelajaran pada Ika Dai Gaku (Sekolah Kedokteran) di Jakarta. Pada masa Proklamasi Kemerdekaan Haryono ikut bergabung dalam TKR dengan pangkat Mayor.

Karena pandai berbahasa Belanda, lnggris dan Jerman, MT Haryono ikut dalam berbagai perundingan antara Indonesia dan Belanda atau Indonesia dengan lnggris. Tidak hanya itu, dia juga memiliki perawakan yang tenang serta pembawaan bersahaja, membuat dirinya sebagai aset utama Indonesia dalam berunding.

Salah satu perundingan termashyur yang melibatkan peran MT Haryono yakni Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tahun 1949. Dia ketika itu menjabat posisi sebagai Sekretaris Delegasi Militer Indonesia.

MT Haryono pernah menjadi sekretaris delegasi RI dan Sekretaris Dewan Pertahanan Negara. Kemudian menjadi Wakil Tetap pada Kementerian Pertahanan Urusan Gencatan Senjata.

Dia juga menjadi Atase Militer RI untuk Belanda (1950) dan sebagai Direktur Intendans dan Deputi III Menteri/Panglima Angkatan Darat (1964).

Menjabat posisi Men/Pangad ketika itu, pemikiran-pemikiran MT Haryono kerap berseberangan dengan gagasan-gagasan yang dilontarkan Partai Komunis Indonesia (PKI). Saat itu PKI memiliki pengaruh cukup besar di tengah masyarakat.

Salah satu pemikiran yang dianggap sebagai pemicu sentimen negatif PKI terhadap sosok MT Haryono yakni ketika dia dengan tegas menolak gagasan mempersenjatai buruh dan kaum tani yang kemudian dikenal sebagai Angkatan Kelima.

Seperti sebagian besar perwira lain di Angkatan Darat, MT Haryono melihat adanya potensi bahaya dari gagasan pembentukan Angkatan Kelima itu. Sejak itulah MT Haryono kemudian dijadikan target pembunuhan PKI yang mengatasnamakan pasukan pemberontak sebagai Gerakan 30 September atau G30 S/Gestapu. 

Pada akhirnya, dia dibunuh PKI 1 Oktober 1965 din ihari di daerah Lubang Buaya dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Jenazah para perwira TNI AD itu dimasukkan ke sumur tua di Lubang Buaya. Mayjen Anumerta MT Haryono gugur karena mempertahankan Pancasila sebagai Pahlawan Revolusi.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut