Kisah Haru Perjuangan Ayah di Surabaya Donorkan Ginjal demi Putrinya

SURABAYA, iNews.id- Gayu Laondeng Putri, gadis berusia 21 tahun menjalani operasi transplantasi ginjal. Pendonor ginjal, yaitu Agus l Arifin berusia 48 tahun yang merupakan ayah kandungnya.

Gayu, selama dua tahun mengidap infeksi ginjal kronis yang mengakibatkan gagal ginjal terminal. Gejala ginjal putrinya terlihat sejak duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) karena putrinya mudah lelah dan tidak mau beraktivitas fisik.

Baca Juga

Diluar Nalar, Caleg di Bondowoso Rela Jual Ginjal untuk Biaya Kampanye

Pamuji Rahayu, ibunda Gayu menangis haru atas perjuangan suaminya dan buah hatinya. "Anak saya Gayu masih mudah, jalannya masih panjang biar gak harus cuci darah satu minggu dua kali cukup melelahkan bagi kami. Jadi untuk menyelesaikan masalah yang berlarut-larut ini terus dokter menyarankan kami untuk transplantasi," ujar Rahayu, Selasa (20/2/2024).

Belajar dari kasus ini, dia mengingatkan kepada para orang tua agar lebih peka terhadap kesehatan anaknya. Bahkan, kata dia orang tua perlu mengecek rutin kesehatan anak meski tidak ada gejala.

Baca Juga

BPOM: Beban Biaya Gagal Ginjal akibat Obat Tradisional Capai Rp200 Miliar per Tahun

"Untuk mendeteksi sedini mungkin agar kasus gagal ginjal pada anak bisa teratasi sejak dini," ucapnya.

Operasi transplantasi organ dalam di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSPAL) dr Ramelan Surabaya merupakan kali pertama dilakukan dan Gayu merupakan pasien pertama. Sebelumnya, Gayu telah menjalani hemodialisis di RSPAL dr Ramelan selama dua tahun.

Transplantasi organ ini sudah direncanakan sejak awal 2023 dan sudah mengajukan izin kepada Kemenkes serta komite transplantasi nasional. 

Bahkan tim komite sudah melakukan visitasi, melihat dari segi SDM, Sarpras, kemampuan nakes dan semuanya sudah memenuhi syarat perizinan berusaha Kemenkes.
"Akhirnya disetujui bahwa tim dokter Karyadi akan mengampu RSPAL dr Ramelan melaksanakan transplantasi ginjal," ucap Kepala RSPAL dr Ramelan Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr Sujoko Purnomo Spb.

Editor: Kurnia Illahi