get app
inews
Aa Text
Read Next : Kondisi Terkini Demo Ricuh di DPRD NTB, Massa Menyebar di Sejumlah Titik

Kisah Dipati Ukur, Diburu 100.000 Pasukan Mataram karena Dianggap Membangkang 

Senin, 03 April 2023 - 08:42:00 WIB
Kisah Dipati Ukur, Diburu 100.000 Pasukan Mataram karena Dianggap Membangkang 
Ilustrasi pasukan Kerajaan Mataram. (istimewa).

SURABAYA, iNews.id - Sultan Agung Penguasa Mataram dikisahkan terus mencari pembangkang yang pernah memimpin penyerangan ke VOC Batavia. Setahun setelah kekalahan Mataram atas VOC Belanda pada 1628, misi mencari Dipati Ukur dilakukan oleh Sultan Agung dan pasukannya. 

Dipati Ukur merupakan salah satu dari dua pemimpin pasukan yang dikirim Sultan Agung untuk menggempur VOC di Batavia. Tetapi karena tidak kompak dua pasukan di bawah komando Dipati Ukur dan Bahurekso itu kalah dan berhasil dipukul mundur. Kekalahan itu membuat Dipati Ukur memilih bersembunyi dan tidak pulang ke Mataram, karena tak ingin dijatuhi hukuman berat. 

Konon, Dipati Ukur dan sisa pasukannya yang berjumlah sedikit ini cukup licin dan sulit ditaklukkan Mataram. Sosok Dipati Ukur yang mahir berperang cukup membuat pasukan Mataram kesulitan. Suatu ketika persembunyian Dipati Ukur dan pasukannya di kawasan Batulayang, Cililin, Bandung Barat berhasil diketahui Mataram. 

Peri Mardiyono pada bukunya "Tuah Bumi Mataram: Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II", mengisahkan Dipati Ukur yang kembali mendapat serangan dari Mataram yang dipimpin oleh Tumenggung Narapaksa dari Mataram. Pasukan Dipati Ukur tetap melakukan perlawanan dan kalah, namun lagi-lagi dia berhasil meloloskan diri.

Berdasarkan catatan Belanda, Sekitar 100.000 pasukan Mataram dikerahkan untuk meratakan tanah Ukur dan Sumedang. Hal ini berdampak pada banyaknya penduduk yang mengungsi ke Banten dan Batavia. Pasukan Dipati Ukur yang bertahan di Gunung Lumbung awalnya berhasil menahan serangan pertama dari pasukan Mataram.

Namun pada serangan kedua, Tumenggung Narapaksa bertemu dengan seseorang yang menguasai wilayah Gunung Lumbung. Selain itu dia juga dibantu oleh pasukan yang berasal dari tanah Pasundan. Setelah berkali-kali upaya penangkapan Dipati Ukur gagal dan lolos, orang kepercayaan Sultan Agung itu akhirnya berhasil ditangkap. 

Di dalam Naskah Leiden Oriental yang ditulis oleh R.A. Sukamandara, disebutkan bahwa Dipati Ukur ditangkap oleh pasukan yang dipimpin Bagus Sutapura, Adipati Kawasen yang sekarang terletak di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis. Serangan kali ini berhasil mematahkan pertahanan Dipati Ukur dan kali ini pula Dipati Ukur tidak bisa melarikan diri. 

Dipati Ukur tertangkap di Gunung Lumbung, sebuah wilayah Batulayang, sekitar 3 kilometer sebelah barat alun-alun Cililin, Kabupaten Bandung Barat, pada tahun 1632. Setelah berhasil ditangkap, ia dibawa ke Mataram dan dihukum mati di sana.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut