Kisah Darmaji Manusia Gua Anggas Wesi, Tinggal Puluhan Tahun di Tengah Hutan

JOMBANG, iNews.id - Era modern yang serba digital saat ini, masih ada yang memilih hidup dengan cara berbeda. Seorang pria paruh baya tinggal di dalam gua terpencil di lereng Gunung Anjasmoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur selama puluhan tahun.

Fenomena ini mencuat setelah viralnya video yang memperlihatkan sosok manusia gua di media sosial. Tim iNews menelusuri kebenaran kabar tersebut dengan mendatangi Gua Anggas Wesi, yang terletak di wilayah Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam.

Baca Juga

Tuban Geger, Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Membusuk dalam Gua

Setelah menempuh perjalanan hampir dua jam menyusuri hutan, tim akhirnya tiba di lokasi. Di dalam gua tersebut, ada seorang pria bernama Darmaji, asal Boyolali, Jawa Tengah.

Dia telah menetap di gua tersebut selama lebih dari 20 tahun. Meski bersikap ramah, Darmaji enggan mengungkap alasan di balik keputusannya hidup menyendiri di dalam gua. Dia juga menolak untuk diwawancarai lebih lanjut.

Baca Juga

Viral Gua Terpanjang se-Asia Tenggara Lokasinya di Jawa Timur, Ada Pemandangan Sungai Cantik

Dia menceritakan, aktivitasnya sehari-hari seperti pada umumnya, yakni memasak menggunakan perabot rumah tangga sederhana. Untuk kebutuhan sehari-hari, dia sesekali ke luar dari hutan dan membeli bahan makanan dari warga sekitar, menggunakan uang pemberian para pengunjung yang datang ke gua untuk melakukan ritual.

Gua Anggas Wesi dikenal memiliki nilai sejarah dan spiritual bagi masyarakat Jombang dan Mojokerto. Pada hari-hari tertentu, gua ini kerap didatangi peziarah. Bahkan, di salah satu ruangannya terdapat dua arca yang disebut-sebut merupakan pemberian dari pengunjung asal Bali.

Kepala Dusun Sidolegi, Ahmad Soleh ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa Darmaji telah tinggal di gua tersebut selama lebih dari 20 tahun. 

"Setahu saya itu Gua Anggas Wesi yang sejarahnya dari Majapahit juga ada dan itu selingkup dengan sejarah yang gaib, ada tembusan ke gua-gua yang lain," ujar Ahmad, Rabu (12/11/2025).

Dia menjelaskan, warga bersama petugas Perhutani telah membangun gubuk di depan gua agar tempat tersebut tetap steril dan terjaga kesuciannya. Namun, kata dia Darmaji tetap memilih tinggal di dalam gua.

Menurutnya, warga hanya berharap, suatu saat Darmaji bersedia menjalani kehidupan di luar gua secara sukarela. "Orangnya masih sulit untuk kita berikan tempat di luar itu. Selama ini dari masyarakat tidak terganggu tapi dari pengunjung ada yang terganggu karena tidak nyaman," katanya.

Editor: Kurnia Illahi