get app
inews
Aa Text
Read Next : Sejarah Masa Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Majapahit akibat Perebutan Takhta

Kisah Bencana Kelaparan yang Buat Pejabat Majapahit Tewas hingga Angkatan Perang Melemah

Jumat, 07 Juli 2023 - 06:54:00 WIB
Kisah Bencana Kelaparan yang Buat Pejabat Majapahit Tewas hingga Angkatan Perang Melemah
Istana Kerajaan Majapahit menurut narasi Nagarakretagama (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Perang Paregreg pada masa kepemimpinan Wikramawardhana berhasil menyatukan kembali Kerajaan Majapahit yang sebelumnya terpecah menjadi barat dan timur. Namun Kerajaan Majapahit mengalami kerugian yang besar usai peperangan ini.

Wikramawardhana berhasil menyudahi perang saudara melawan Bhre Wirabumi. Namun saat dia memerintah malah banyak daerah bawahan Majapahit yang melepaskan diri.

Pada tahun 1405, daerah kekuasaan Majapahit di Kalimantan Barat direbut oleh Kerajaan China. Kerajaan Palembang, Melayu, dan Malaka, yang tumbuh sebagai bandar perdagangan kemudian berdaulat dan merdeka dari Majapahit.

Demikian pula, Brunei yang terletak di sebelah utara Pulau Kalimantan itu turut melepaskan diri.

Fakta terlepasnya daerah-daerah jajahan Majapahit menunjukkan bahwa Wikramawardhana tidak memiliki angkatan perang yang tangguh, sebagaimana sewaktu Tribhuwana Tunggadewi dan Hayam Wuruk memerintah. 

Tak heran bila pada buku "Perang Bubat 1279 Saka : Membongkar Fakta Kerajaan Sunda vs Kerajaan Majapahit", disebutkan pasukan Majapahit kerap kalah perang ketika menghadapi kerajaan-kerajaan yang dahulunya merupakan daerah bawahan. 

Peta kekuasaan Kerajaan Majapahit yang membawahi banyak kerajaan. (Foto: Istimewa)
Peta kekuasaan Kerajaan Majapahit yang membawahi banyak kerajaan. (Foto: Istimewa)

Pada masa pemerintahan Wikramawardhana misalnya, pasukan Majapahit mengalami kegagalan total saat menyerang Melayu.

Bahkan pasukan Majapahit diporak-porandakan oleh pasukan Melayu di suatu padang yang sekarang dikenal dengan Padang Sibusuk. Kata "Sibusuk" menggambarkan mayat-mayat pasukan Majapahit yang telah membusuk.

Selain menanggung kerugian atas terlepasnya beberapa daerah kekuasaan Majapahit, Wikramawardhana berhutang ganti rugi pada Dinasti Ming (Penguasa China). Sebagaimana disebutkan di atas, pihak China mengetahui kalau di Jawa ada dua kerajaan yakni Majapahit Barat dan Majapahit Timur. 

Karenanya Laksamana Cheng Ho segera dikirim sebagai duta besar untuk mengunjungi kedua kerajaan itu. Pada saat kematian Bhre Wirabhumi, rombongan Cheng Ho sedang berada di Majapahit Timur. Sebanyak 170 orang Cina itu ikut menjadi korban dalam peristiwa Perang Paregreg.

Atas insiden tersebut, Wikramawardhana didenda ganti rugi oleh Dinasti Ming sebanyak 60.000 tahil. Sampai tahun 1408, Wikramawardhana baru dapat mengangsur sebanyak 10.000 tahil. 

Lantaran kasihan pada Wikramawardhana, Kaisar Yung-lo membebaskan denda itu. Peristiwa ini dicatat Ma-huan (sekretaris Cheng-ho) dalam bukunya yang bertajuk Ying-ya-sheng-lan.

Kemudian 20 tahun semenjak berakhirnya Perang Paregreg atau tepatnya pada tahun 1426, Majapahit dilanda bencana kelaparan. Sebagaimana Perang Paregreg  bencana kelaparan telah menelan korban di Majapahit. 

Terdapat dugaan bahwa bencana kelaparan itu yang menyebabkan Kaisar Yung-lo membebaskan utang Wikramawardhana pada Dinasti Ming. 

Akibat dari bencana kelaparan yang melanda Majapahit itu tidak hanya membawa korban rakyat kecil, namun pula anggota keluarga istana. Mereka yang turut menjadi korban dari bencana itu seperti Bhre Tumpel, Bhre Lasem, dan Bhre Wengker. 

Bhre Tumapel yang meninggal pada tahun 1427 itu dicandikan di Lokerep dengan nama Asmarasaba.

Pada tahun yang sama, Wikramawardhana atau Bhra Hyang Wisesa Aji Wikrama tutup usia. Sejak kemangkatan Wikramawardhana yang arwahnya dicandikan di Bayalangu dengan nama Wisesapura, tahta kekuasaan Majapahit kemudian beralih ke putrinya yakni Sri Suhita. 

Raja Majapahit ke-6 atau raja perempuan Majapahit ke-2 sesudah Tribhuwana Wijayatunggadewi.

Editor: Reza Yunanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut